SAMPIT – Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNBKP) Sekolah Luar Biasa (SLB) jenjang SMA di Kotawaringin Timur hanya diikuti dua orang. Dua siswa itu berasal dari SMAN Luar Biasa Sampit
Kepala SMAN Luar Biasa Waginah mengatakan, antusias dua anak didiknya mengikuti UNBKP patut diacungkan jempol. “Hanya dua siswa yang ikut UNBKP ini. Mereka sangat antusias ingin mengikuti ujian,” ujarnya akhir pekan lalu.
UNBKP di SMAN Luar Biasa ini tidak menggunakan pengawas dari luar sekolah. Apabila ada pertanyaan dari peserta ujian, maka pengawas akan kesulitan untuk menjawab. “Kami berdayakan guru yang ada di sekolah ini. Tapi, guru bukan mata pelajaran yang diujikan pada saat itu,” tegas Waginah.
Sementara itu, Kepala Sub Bagian Penyelenggaraan Tugas Pembantuan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Disdik Kabupaten Kotim Asyari menjelaskan, hanya ada enam sekolah di Kotim ini yang menyelenggarakan UNBKP.
“Kalau di bawah naungan Kemendikbud hanya SMAN Luar Biasa, sedangkan di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag) ada lima madrasah aliyah (MA), terutama swasta,” bebernya.
Adapun lima MA swasta yang menggunakan UNBKP yakni, MA Nurul Ummah Sampit, MA Almarhamah Sampit, MA Sabilal Muhtadi Samuda, MA Nurul Islam Samuda, dan MA Alfajar Parenggean. Sedangkan MA Negeri sudah mengunakan UNBK.
Mengenai dokumen soal, khusus SMAN Luar Biasa sudah diterima langsung Kepala SMAN Luar Biasa pada Jumat (6/4) sore. Dokumen negara itu tidak dititipkan di kantor Disdik Kabupaten melainkan diserahkan kepada pihak sekolah.
“Dokumen soal dan lembar jawaban sudah kami serahkan kepada SMAN Luar Biasa. Nanti, setelah ujian selesai dokumen itu akan dikembalikan ke disdik kabupaten dan akan diserahkan kembali ke disdik provinsi,” pungkasnya. (fin/yit)
