SAMPIT – Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur mengusulkan penggunaan komputer jinjing atau laptop untuk pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun pelajaran 2018/2019. Alasannya, komputer jinjing lebih stabil dan tidak terpengaruh dengan kondisi listrik padam. 

Kepala Sub Bagian Penyelenggaraan Tugas Pembantuan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Disdik Kabupaten Kotim Asyari mengatakan, rasa khawatir akan listrik padam akan selalu menghantui sekolah penyelenggaran UNBK, karena komputer PC akan langsung mati saat listrik padam.

“Berbeda dengan komputer jinjing seperti laptop dan netbook. Komputer itu bisa bertahan walaupun listrik padam karena di dalam perangkatnya terdapat baterai khusus penyimpan arus listrik,” ucap Asyari, akhir pekan tadi.

Asyari menjelaskan, hampir seluruh sekolah penyelenggara UNBK jenjang SMA/MA dan SMK di Kabupaten Kotim masih menggunakan komputer PC. Walaupun ada yang menggunakan komputer jinjing, itu rata-rata milik siswa atau guru.

“Keinginan kami, UNBK  menggunakan komputer jinjing, bukan komputer PC. Hal itu untuk mengantisipasi apabila terjadi pemadaman listrik maka peserta tetap melanjutkan ujian karena tidak terganggu dengan pemadaman listrik,” ujar mantan Kepala SMAN 4 Sampit ini.

Seiring perkembangan zaman, tidak menutup kemungkinan UNBK mengarah pada pengguna hape jenis android. Bahkan, saat ini sudah ada di SMK Muhammadiyah Sampit yang melakukan ujicoba UNBK menggunakan ponsel android.

“Kita berbicara soal perkembangan zaman saat ini, kemungkinan besar beberapa tahun ke depannya UNBK bisa menggunakan ponsel. Di SMK Muhammadiyah Sampit sudah tahap ujicoba dan mudah-mudahan tahun depan UNBK di sekolah tersebut tidak lagi menggunakan komputer, tapi ponsel,” pungkasnya. (fin/yit)