PANGKALAN BUN - Wakil Bupati Kotawaringin Barat (Kobar), Ahmadi Riansyah mengingatkan kepada seluruh pedagang agar tidak menimbun sembilan bahan pokok (sembako) menjelang bulan suci Ramadan hingga lebaran. Pasalnya hal tersebut bisa memicu kenaikan harga bahan pokok di pasar.
Menurut Ahmadi, masyarakat Kobar sudah mulai resah terhadap kenaikan harga sembako. Tentu hal ini tidak bisa dibiarkan begitu saja, karena adanya satu barang yang naik maka semua komponen sembako naik.
"Saya ingatkan terus agar pedagang tidak menimbun sembako. Biasanya pedagang yang menimbun sembako menginginkan keuntungan yang besar," tegasnya.
Ahmadi juga meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan agar turun tangan mengawasi kenaikan harga sembako. Bahkan kalau perlu lakukan inspeksi mendadak terhadap warung-warung penjual sembako.
"Turun ke lapangan ini sangat penting, supaya mengetahui persis apa yang dihadapi masyarakat. Jangan sekedar menunggu laporan. Pedagang yang nakal dengan menimbun sembako harus diberi efek jera," imbuhnya.
Jika perlu lanjut Ahmadi, saat sidak juga melibatkan tim Satuan Petugas Pangan dari Polres Kobar. Sehingga saat ada kenaikan harga, bisa langsung ditelusuri sumber kenaikannya, serta menindak secara tegas bagi setiap pedagang yang menimbun sembako.
"Kami harap semua pihak bisa saling sinergi. Kalau perlu kita ungkap jika ada pedagang yang menimbun sembako. Karena kenaikan harga ini membuat masyarakat selalu mengeluh jelang ramadan sampai Idul Fitri," pungkasnya.
Ahmadi menambahkan, langkah yang diambil Pemkab Kobar yakni agar secepatnya menggelar pasar murah. "Pasar murah atau sejenisnya ini bisa menstabilkan harga. Langkah tersebut yang kita lakukan. Pihak perusahaan juga bisa menggelar pasar murah," tandasnya. (rin/gus)