KOTAWARINGIN LAMA – Wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) yang sejak awal tahun tadi ini melanda wilayah kerja Puskesmas Riam Durian Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam), perlahan bisa ditekan. Tren menurunnya kasus DBD ini akui kepala Puskesmas Riam Durian, dr Dwi Astuti.
Menurutnya keberhasilan ini berkat mulai tingginya kesadaran masyarakat serta dukungan dari lintas sektoral mulai dari Dinas Kesehatan Kobar, pemerintah kecamatan dan pemerintah desa, TNI, Polri yang bertugas di Kolam, serta semua komponen masyarakat setempat.
”Tiga bulan akhir tahun lalu ada 39 orang terserang DBD dengan perincian Oktober 13 orang, Nopember 17 orang dan Desember 9 orang,” ujarnya, kemarin.
Kemudian lanjut Astuti, pada Januari 2018 kasus DBD naik lagi jadi 11 orang. Lalu dibulan Februari turun jadi 3 orang, selanjutnya bulan Maret dan April masing-masing satu orang. Sementara untuk bulan Mei nihil dan bulan Juni ini ada satu kasus.
Astuti menilai, tingginya kasus DBD ini karena dampak dari pergantian musim atau siklus masa pancaroba yang saat ini cukup ekstrim. Kemudian diperparah kurangnya kesadaran masyarakat di dalam melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di lingkungan tempat tinggal masing-masing.
Pelaksanaan PSN ini tambahnya, harus menyeluruh karena kalau hanya satu atau dua tempat tinggal saja yang melaksanakan PSN sementara yang lainnya tidak maka program PSN ini kurang berhasil. Hal itu dikarenakan jelajah terbang atau redius terbang nyamuk DBD ini mampu sejauh 100 meter dari sarangnya.
”Untuk menjaga dan mempertahankan turunnya kasus DBD ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau petugas kesehatan saja, tetapi peran utama dari masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungannya dengan mengalakan PSN harus tetap ditingkatkan,” pungkas Astuti (gst/gus)