PALANGKA RAYA – Ribuan personel bersenjata lengkap dari jajaran Polda Kalimantan Tengah diterjunkan ke 11 kabupaten dan 1 kota untuk mengamankan pelaksanaan Pilkada 2018 pada 27 Juni mendatang. Polisi memastikan pesta demokrasi itu berjalan aman dan lancar.

Personel yang dikerahkan sebanyak 1.054 orang. Gabungan pasukan Brimob dan Sabhara. Aparat juga dilengkapi kendaraan taktis.

“Untuk mengamankan pilkada. Saya juga berpesan agar anggota yang di-BKO harus bisa mengambil simpati dan berbaur dengan masyarakat dan ciptakan suasana kondusif di tengah masyarakat dapat berperan aktif dalam kegiatan pengamanan,” ujar Kapolda Kalteng Brigjend Anang Revandoko, Jumat (22/6).

Ribuan aparat tersebut mengikuti apel di halaman SPN sebelum diberangkatkan. Menurut Anang, apel pergeseran itu juga untuk mengecek kesiapan terakhir. Membantu tugas pengamanan di wilayah masing-masing.

“Pengamanan TPS (tempat pemungutan suara), patroli termasuk kantor KPU (komisi pemilihan umum). Seluruh kabupaten yang melaksanakan pilkada adalah titik fokus pengamanan,” ujarnya didampingi Kabid Humas AKBP Hendra Rochmawan.

Anang mengatakan, selain menggelar apel, personel yang di-BKO diberi arahan dan pengetahuan tentang tanda bahaya dan cara menggunakan alat tanda bahaya tradisional, yaitu kentongan dalam mengantisipasi keadaan.

”Kentongan untuk memberikan suasana berbeda. Sebab, keamanan itu tiga pilar, babinsa, bhabinkamtibmas, dan lurah untuk daya tangkal efektif di Kalteng. Ingat, ini pesta demokrasi. Mencari pemimpin baru sehingga siapa yang terpilih kita dukung sama-sama,” katanya.

Anang menegaskan, kepolisian tidak segan-segan bertindak bagi para pengacau. Sejauh ini tidak ada hal-hal yang mengganggu dan seluruh kabupaten dan kota yang menyelenggarakan pilkada serentak masih aman dan terkendali.

”Semuanya aman dan langkah tegas pasti ditempuh dalam penindakan, tetapi sampai saat ini tidak ada hal itu,” tegasnya.

Dia juga meminta masyarakat sama-sama menjaga situasi kamtibmas. Pasangan calon dan pendukung harus bersikap legawa bila tidak terpilih. Bila tak puas, harus menempuh jalur hukum yang sudah ditentukkan.

”Saya harap terus aman dan masyarakat menggunakan hak pilihnya untuk memilih pemimpin dalam lima tahun mendatang,” pungkasnya. (daq/vin/ign)