SAMPIT – Pasar Baru Parenggean yang baru saja mendapat musibah kebakaran pada Jumat (22/6) lalu, diusulkan harus memiliki APAR (Alat Pemadam Api Ringan) sesuai dengan luas dan jumlah kios yang ada. Tujuannya untuk mengantisipasi adanya api yang menyala, agar bisa dipadamkan sebelum menjadi besar dan menyebabkan kebakaran.
Plt Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kotim, Rihel mengungkapkan, selama ini pasar tersebut masih belum dilengkapi sepenuhnya dengan peralatan keselamatan. Diantaranya tidak ada hydrant (pemasok air) dengan sejumlah pipa yang disediakan. Peralatan itu menurutnya untuk memudahkan petugas pemadam kebakaran dalam menaklukan api.
”Setidaknya ada beberapa dahulu, yang bisa digunakan langsung saat diperlukan. Sembari menunggu petugas pemadam datang. Karena jika tidak, api akan cepat membesar. Apalagi dengan kondisi pasar dengan kios yang berdempetan, jadi hal itu untuk mencegah kerugian yang besar,” imbuhnya, kemarin.
Menurut Rihel, idealnya untuk Pasar Baru Parenggean tersedia lima buah APAR yang masih layak pakai, untuk pemadaman api kecil. Dan menurutnya lebih baik lagi, apabila satu kios memiliki satu APAR, mengingat peristiwa kebakaran tidak bisa diduga dari mana datangnya api.
”Kalau APAR itu idealnya satu ruko 1 buah. Bisa juga menyesuaikan dengan jarak, minimal 20-25 meter,” tandasnya.
Sementara untuk unit mobil pemadam kebakarnan, menurut Rihel sudah ada di wilayah Kecamatan Parenggean tersebut, dan masih berfungsi apabila diperlukan dalam setiap kejadian kebakaran. (mir/gus)