SAMPIT –Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil)Kotawaringin Timur (Kotim), masihsekitar 40 ribu warga setempat yang belum memiliki Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-El). Terutama warga di daerah pedalaman yang kesulitan akses transportasi.
Bupati Kotim Supian Hadi meminta agar Disdukcapil Kotim terus melakukan koordinasi dengan aparatur kecamatan dan desa, serta menerapkan sistem jemput bola secara maksimal. Tujuannya agar warga yang belum memiliki KTP-El segera terdata dan melakukan perekaman.
”Saya akui, warga di pedalaman kesulitan mengakses transportasi agar dapat sampai ke ibu kota kecamatan atau kabupaten. Perlu biaya tinggi agar mereka sampai ke kota untuk membuat KTP,”ujarnya akhir pekan tadi.
Meski demikian, diharapkannya upaya jemput bola yang dilakukan Disdukcapil dapat menjadi solusi. Aparatur desa juga diharapkan mendata masyarakatnya yang belum memiliki KTP-El dan segera menginformasikan untuk segera membuat KTP, sehingga benar-benar terdata.
”Terlebih juga untuk kepentingan pemilu tahun depan. Masyarakat Kotim harus bisa menggunakan hak pilihnya untuk menetukan wakilnya di DPR,” imbuhnya.
Meskipun saat ini menghadapi kendala, Supian menegaskan perekaman tetap harus dilakukan agar masyarakat jangan sampai kehilangan hak pilihnya saat pemilu nanti. Dengan demikian lanjutnya, warga Kotim benar-benar terdata seluruhnya dengan dibantu aparatur kecamatan dan desa.
“Terus lakukan upaya jemput bola, sebab pendataan penduduk ini penting, guna pendukung berbagai hal di pemerintahan,” tandasnya.(dc/gus)