PALANGKA RAYA- Keluarga L, terduga teroris yang diringkus Densus 88 Antiteror Mabes Polri, diduga belum terpapar paham radikal. Tak ada perubahan perilaku dari sang istri, As (40), yang bertugas sebagai guru di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 6 Palangka Raya itu. Sejak suaminya ditangkap, dia belum kembali mengajar.
”Tadi malam, saudari (As) menghubungi saya melalui telepon, bahwa hari ini tidak dapat masuk seperti biasanya. Begitu juga dengan anaknya, tidak turun sekolah," kata Kepala SDN 6 Palangka Raya Norlaina, Selasa (14/8).
Menurut Norlaina, saat mengajar, As tidak pernah memperlihatkan hal-hal yang aneh. Dia bahkan suka bercanda, meskipun memang sedikit pendiam.
”Orangnya baik, bahkan bisa dikatakan guru yang selalu tepat waktu. Kebetulan beliau mengajar pendidikan agama Islam. Menurut saya, beliau sangat taat dalam keagamaan. Selama saya menjadi kepala sekolah di sini, tidak pernah melihat hal-hal aneh, sampai munculnya hal yang mengejutkan kemarin," ujar Norlaina.
Norlaina menuturkan, As tidak pernah bercerita tentang kehidupannya di sekolah. Saat ditimpa masalah tersebut, dia memberikan motivasi agar tabah menjalani cobaan.
”Semua guru yang ada di sini juga selalu memberikan dukungan, karena kami tahu, pasti beliau saat ini sedang dalam kondisi kurang baik," tuturnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya Sahdin Hasan melalui Kepala Bidang Ketenagaan Berlianto mengatakan, pihaknya akan menunggu prosedur di kepolisian. Apabila L ditetapkan sebagai tersangka, istrinya, As, akan dipanggil oleh bidang etika dan kepegawaian yang ditangani Inspektorat.
”Kami menunggu hasil dari pihak kepolisian. Apakah dia memang ada sangkut pautnya dengan kasus ini atau tidak. Jika memang tidak ada apa-apa, kenapa harus kami tindak,” katanya.
Kepala Dinas Sosial Kota Palangka Raya Akmad Fauliansyah mengatakan, belum ada permintaan pendampingan kepada yang keluarga terduga teroris.
”Kami belum menerima perintah melakukan pendampingan, karena kami juga tahu, saat ini yang bersangkutan pasti sedang dalam masa penyelidikan. Namun, apabila diminta, kami siap," katanya. (agf/vin)