SAMPIT- Polres Kotim menyatakan, belum ada indikasi jaringan teroris di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur. Kasat Reskrim Polres Kotim AKP Wiwin Junianto Supriyadi juga mengaku belum ada perintah secara khusus untuk meningkatkan status menjadi siaga.
”Belum ada perintah siaga dari atasan. Kalau untuk kesiapan dan kesiagaan secara umum, kami (polisi) setiap waktu melakukan hal tersebut,” ujarnya, Rabu (15/8).
Wiwin juga mengimbau masyarakat selalu melaporkan kejadian atau peristiwa apa pun yang dilihat dan dialami kepada Polres Kotim. Hal itu sebagai upaya perlindungan kepada masyarakat dan mecegah terjadinya gangguan kemanan dan ketertiban masyarakat (kambtibmas).
Terungkapnya jaringan terduga teroris itu juga menuai reaksi beragam dari masyarakat. Muhammad Naim, warga Jalan Pelita Timur, mengaku tak takut pada teroris.
”Buat apa takut. Mereka (teroris) yang salah. Bukan kita. Kalau kita takut, artinya teror yang dibuat para teroris itu berhasil. Jalan satu-satunya adalah tidak takut dan melawan jika trejadi sesuatu,” tegasnya.
Ami, warga lainnya, berpandangan lain. Dia menjadi lebih waspada terhadap lingkungannya. Saking waspadanya, warga Jalan S Parman itu tak mudah percaya dengan siapa pun yang baru ia temui di jalan.
”Bahkan masnya sebelum memperkenalkan diri sebagai wartawan, saya sudah antipati. Soalnya takut kalau tiba-tiba benar-benar ada jaringan teroris di Sampit,” kata Ami kepada wartawan Radar Sampit. (daq/ron/ign)