PANGKALAN BUN-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) terus melakukan imunisasi campak dan rubella terhadap anak usia sembilan bulan sampai 15 tahun. Sejauh ini, total anak yang sudah diimunisasi sekitar 34 ribu.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinkes Kobar, Jamin Ginting, sejak bulan Juli 2018 ini upaya sosialisasi dan kampanye imunisasi campak dan rubella terus digencarkan. Selanjutnya, mulai Agustus hingga September 2018 mendatang, untuk pelaksanaan imunisasinya.
"Kegiatan imunisasi campak dan rubella terus kita lakukan. Bahkan, untuk imunisasi terhadap anak usia sembilan bulan sampai 15 tahun di wilayah dalam kota Pangkalan Bun, sebagian besar sudah dilakukan,"kata Jamin Ginting kepada Radar Pangkalan Bun, Kamis (23/8).
Kegiatan imunisasi dilanjutkan ditingkat kecamatan dan desa. Dimana, kebanyakan sasaran adalah anak pelajar. Sedangkan,untuk masyarakat yang ingin membawa anaknya agar mendapat imunisasi, bisa datang ke sejumlah tempat pelayanan kesehatan di Kobar.
"Sampai tanggal 22 Agustus, total anak yang sudah dilakukan imunisasi campak dan rubella mencapai 34 ribu, atau sekitar 42 persen dari target yang ditentukan Pemkab Kobar," ujar Ginting.
Dia melanjutkan, Dinkes Kobar terus berupaya dalam melakukan sosialisasi imunisasi campak dan rubella kepada seluruh lapisan masyarakat. Sehingga, kedepan lebih banyak masyarakat yang membawa anaknya ke tempat pelayanan kesehatan, baik ke Pustu atau Puskesmas yang tersebar di wilayah Kobar.
"Target mengenai imunisasi campak dan rubella di Kobar mencapai 76 ribu lebih. Kita terus berupaya dan sangat optimis target bisa tercapai. Karena masih banyak waktu, yaitu dari bulan Agustus sampai akhir September 2018. Sehingga masih bisa untuk mengejar target tersebut,"jelasnya.
Ginting menambahkan, imunisasi campak dan rubella ini dilakukan serentak.Tujuan akhir adalah mampu mengeliminasi panyekit yang disebabkan oleh campak dan rubella. “Kobar siap mengeliminasi penyakit campak dan mengendalikan rubella, atau kecacatan yang disebabkan oleh infeksi rubella saat kehamilan pada tahun 2020 mendatang,” sebutnya.
Lebih jauh dia menjelaskan, imunisasi untuk memberikan perlindungan terhadap 8 penyakit yaitu tuberkulosis, campak, difteri, batuk rejan, tetanus, polio, hepatitis B, dan haemophilus influenza. Berkat imunisasi MR sejak dini, anak diberikan perlindungan penyakit rubella, sehingga terlindungi dari 9 penyakit tambahan.
“Meskipun jumlah penyakit yang dilindungi dengan imunisasi semakin bertambah, tapi jumlah suntikan yang diberikan kepada anak-anak berkurang, berkat vaksin kombinasi,” pungkasnya. (rin/gza)