SAMPIT –Demimemberikan pembinaan kepada kader posyandu agar lebih memahami tugas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat semakin baik, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Keluarga dan Kesesejahteraan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menggelar pertemuaan untuk membina kader posyandu. Bersamaan dengan itu digelar pula temu kader TP-PKK kecamatan Se Kabupaten Kotim, Senin (27/8).
Ketua PKK Kotim, Khairiah Halikinnor mengatakan dasar pelaksanaan kegiatan ini mengacu pada peraturan menteri dalam negeri Nomor 1 tahun 2013 tentang pemberdayaan masyarakat melalui gerakan pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga dan juga merupakan hasil Rakernas ke-8 pada tahun 2015.
“Kegiatan temu kader TP PKK dan pembinaan posyandu ini sudah setiap tahun kita adakan, hanya saja nantinya ada berbagai lomba untuk para kader-kader PKK. Melalui lomba-lomba ini, harapan saya bisa mengasah keterampilan, serta mampu mengikat tali persaudaraan sesama kader. Selain itu juga untuk memberikan keterampilan sebagai motivasi untuk melaksanakan 10 program PKK guna mewujudkan dan menyukseskan pembangunan di Kotim,” paparnya.
Khairiah juga menuturkan, lomba yang dilaksanakan berupa lomba yang berkaitan dengan 10 program pokok PKK, yakni lomba pidato tentang pembinaan, lomba penyuluhan peran PKK dalam pola hak asuh anak dan remaja, lomba penyuluhan bina keluarga balita terintegrasi dengan PAUD dan posyandu. Kemudian ada juga lomba penyuluhan program pangan,sandang dan tata laksana dalam rumah tangga, lomba penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat, lomba presentasi daur ulang sampah, lomba Yel-yel PKK, lomba fashion show, dan lomba berantai.
Dari ke-9 lomba yang diadakan ini dirinya berharap bisa menambah wawasan juga pengetahuan sekaligus sebagai penghargaan yang dapat memotivasi para kader untuk meningkatkan kinerjanya dalam rangka mewujudkan keluarga yang sehat dan sejahtera. Selain itu dengan pertemuan ini agar bisa memberikan pembinaan kepada kader posyandu agar lebih memahami tugas dalam memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.
“Untuk kegiatannya dibiayai oleh 34 kader posyandu tingkat kecamatan dan 116 kader PKK tingkat kecamatan,” tambah Khairiah.
Kegiatan Pembinaan kepada kader posyandu langsung dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Kotim, HM Taufiq Mukri. Dalam sambutan bupati yang disampaikannya, dipaparkan bahwa dalam laporan ketua TP-PKK kegiatan ini dihadiri sebanyak 150 orang kader dan kegiatan dilaksanakan selama 3 hari. Selain diberikan materi untuk menambah wawasan dan pengetahuan, juga diisi dengan lomba-lomba untuk mendukung suksesnya program PKK yang telah dibuat.
Taufiq juga menyampaikan, berkaitan dengan kebijakan pemerintah mengenai revitalisasi pos pelayanan terpadu (Posyandu) berfokus pada tiga hal yang mendasar yakni untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, pemberdayaan dan peran serta masyarakat.
“Tiga hal tersebut sudah terbukti menuntut bekal pengalaman, pengetahuan, keterampilan, disiplin dan jaringan komunikasi serta kerjasama yang sebaik mungkin sehingga peran para pelaku sangat penting, karenanya saya merasa pertemuan ini sangat penting untuk kader-kader dalam rangka meningkatkan kemampuannya dalam memberikan pelayanan terbaiknya kepada masyarakat,” paparnya.
Taufiq menuturkan sebelum terbitnya Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 tentang desa, kegiatan posyandu tidak dapat dipisahkan dengan kader PKK dalam mengelola posyandu dengan serta merta melibatkan peran dan fungsi kader-kader PKK.
“Dengan terbitnya UU Desa, dimana posyandu kini bukan lagi semata pelaksana kegiatan melainkan telah menjelma menjadi sebuah lembaga kemasyarakatan yang otonom sehingga memiliki kedudukan yang sejajar dengan PKK. Sehingga, konsep kerja yang harus dibangun adalah kerjasama anatara kader PKK dengan posyandu itu sendiri,” terang Taufiq.
Dilanjutkannya, selama ini gerakan PKK telah memiliki 10 program pokok PKK yang terbukti mampu menyentuh seluruh aspek kehidupan masyarakat di segenap pelosok desa dan kelurahan di Indonesia.
“Artinya dalam hal ini perlunya variasi jenis kegiatan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing daerah dalam tingkat kecamatan, kelurahan maupun tingkat desa,” imbuh Taufiq.
Dalam kegiatan pembinan ini TP PKK dituntut untuk terus melakukan penyesuaian dengan perlunya mempunyai program-program unggulan yang menjadi program ciri khas gerakan PKK di setiap tingkatan.
Sementara dalam program unggulan, Taufiq menuturkan ada pemberdayaan ekonomi keluarga, pemanfaatan lahan, dan pola hidup bersih dan sehat. “Untuk pelaksanaannya akan terus kita tingkatkan, karena lomba-lomba yang dilaksanakan pada temu kader kali ini saya rasa tepat sekali, dimana lomba-lomba penyuluhan maupun pembinaan yang dilaksanakan sesuai dengan program unggulan PKK secara nasional,” pungkasnya.
Untuk menyukseskan program unggulan tambahnya, pemkab menyadari bahwa keterbatasan dana pemerintah dalam pembiayaan pembangunan, pemkab dituntut untuk pandai dalam memanfaatkan potensi yang ada di wilayah setempat. (hgn/gus)