SAMPIT— Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lentera Kartini Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Kalimantan Tengah (Kalteng), bekerja sama dengan Artisanal Gold Council (AGC), memberikan penyuluhan kesehatan kepada para penambang emas. Penyuluhan ini merupakan Program Emas Rakyat Sejahtera (PERS) yang didanai oleh Global Affairs Canada (GAC).
Penyuluhan kesehatan itu diikuti sekitar 40 orang penambang emas yang berada di Wilayah Penambangan Rakyat (WPR) di Desa Pudu Jaya, Kecamatan Parenggean Minggu (2/9). Penyuluhan tersebut diberikan oleh anggota LSM Lentera Kartini dr Ratna Yuniarti.
Ketua LSM Lentera Kartini, Forisni Aprilista menuturkan penyuluhan yang diberikan mengenai penggunaan merkuri pada penambangan emas rakyat, berikut dampaknya bagi kesehatan dan lingkungan.
"Lentera Kartini bekerjasama dengan AGC Canada berupaya memberikan pemahaman kepada para penambang emas rakyat akan bahaya menggunakan merkuri. Supaya tercipta penambangan emas yang sehat dan ramah lingkungan,"ujarnya. Hal ini menurut Forisni juga sejalan dengan program Presiden dalam rencana aksi nasional bebas merkuri.
Sementara itu dalam paparannya, dr Ratna Yuniarti menjelaskan merkuri merupakan bahan beracun dan berbahaya. Apabila manusia terpapar meski dalam jumlah sedikit pun sudah bisa berakibat fatal. Dimana dampak bagi kesehatan bisa dalam keadaan cepat /akut. Berupa gangguan pernafasan, sesak nafas, nyeri dada, gangguajn pencernaan, muntah, diare hingga nyeri perut. Bahkan untuk ibu hamil bisa menyebabkan kecacatan bagi bayi yang dilahirkan.
"Apabila jangka lama bisa mengalami gangguan sistem syaraf, jantung, hati, ketulian, kebutaan, tremor dan kelumpuhan,"katanya.
Ia berharap para penambang emas setempat dapat teredukasi mengenai bahaya penggunaan merkuri. Sehingga kedepan apabila para penambang memahami bahaya merkuri akan lebih berhati-hati dalam penggunaan. Dalam kesempatan itu ia juga menyampaikan bahwa pihak AGC akan memberikan solusi, yakni berencana mendatangkan mesin penambang emas tanpa merkuri.
"Alat ini nantinya diharapkan dapat memenuhi kebutuhan para penambang, minimal mengurangi bahayanya,"tandas Ratna. (dc/soc)