PALANGKA RAYA – Kualiatas udara Kota Palangka Raya hingga saat ini masih dalam kategori baik, meskipun beberapa titik terjadi kebakaran hutan dan lahan. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya Sihang melalui Kabid Pencegahan Bencana Koffeno Nahan mengatakan, kualitas udara di Kota Palangka Raya saat ini berada pada indikator ‘baik’ atau kategori ‘sehat’.
“Dalam beberapa hari terakhir tidak didapat titik panas (hotspot). Hal tersebut juga diperkuat berdasarkan pantauan tim gabungan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Kondisi cuaca Palangka Raya pada indikator saat ini menunjukan baik," ungkap Koffeno, Senin (10/9/).
Dijelaskannya, bila mengacu deteksi peralatan pengukur keadaan cuaca yang selalu dipantau oleh tim pencegahan dan penanggulangan karhutla, kadar particulate matter (PM) berada diangka 9. Sementara untuk sulfur dioxide (SO2) diangka 1 dan Ozone diangka 3. Adapun untuk carbon monoxide (CO) dan nitrogen dioxide (NO2) berada diangka 0.
“Kualitas udara berada di angka 5.21 ugram/m3. Masuk dalam ketegori aman, dimana kadar 0-50 merupakan udara baik, kadar 50-150 masuk kategori sedang, 150-250 masuk kategori tidak sehat dan 250-350 masuk kategori sangat tidak sehat. Sementara diatas 350 masuk kategori berbahaya,” jelasnya.
Menurut Koffeno, meski hotspot di Palangka Raya dinyatakan nihil, akan tetapi masyarakat tetap harus waspada, terutama tidak membuka lahan atau pekarangan dengan membakar.
”Terlebih cuaca dan iklim di bulan September dan Oktober terhitung kering. Semuanya tetap fokus melakukan langkah langkah pencegahan karhutla,” tutupnya. (agf/arj)