SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PANGKALANBUN

Rabu, 12 September 2018 16:42
Elpiji Subsidi Lebih Mahal dari Nonsubsidi
ILUSTRASI.(NET)

PANGKALAN BUN - Gas elpiji bersubsidi masih sulit didapatkan di Pangkalan dalam sepekan ini. Namun tabung gas bersubsidi ini justru lebih banyak ditemui di warung pengecer. Harga jual gas bersubsidi itupun ditengarai lebih mahal bila dibandingkan dengan elpiji non subsidi.

Harga yang ditawarkan berbeda-beda. Bahkan rata-rata tabung hijau itu harus ditebus dengan harga diatas harga eceran tertinggi yang telah ditentukan pemerintah.

Peneluran Radar Pangkalan Bun, gas melon yang dijual di warung pengecer dihargai mulai dari Rp 25 ribu dan paling mahal mencapai Rp 50 ribu. Sedangkan untuk elpiji nonsubsidi ukuran 5,5 kilogram dijual Rp 85 ribu dan tabung ukuran 12 kilogram Rp 165 ribu. 

Dari temuan itu bila dihitung perkilogram maka harga elpiji bersubsidi akan dihargai Rp 16.666 per kilogramnya. Sedangkan untuk taung nonsubsidi ukuran 5,5 kilogram, per kilogram gas dihargai Rp 15.454, dan tabung ukuran 12 kilogram maka per kilogramnya bisa lebih murah lagi yakni Rp 13.750.

Satria, salah satu pemilik Pangkalan elpiji resmi di Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan menjelaskan bahwa saat ini jatah untuk Pangkalan tidak mencukupi kebutuhan masyarakat yang menjadi tanggungjawabnya dalam penyaluran elpiji bersubsidi. Padahal jatah elpiji itu hanya untuk beberapa RT. Hal ini terjadi hampir di semua Pangkalan yang ada di Pangkalan Bun.

“Kalau datang paling dua hari sudah kosong lagi, karena jatah 1 orang 1 tabung menggunakan kartu kendali,” imbuhnya. 

Selain itu, terkait dengan harga gas melon yang mencapai Rp 50 ribu di Desa Runtu, Kecamatan Arut Selatan. Ada indikasi masuknya gas melon tersebut dari luar wilayah Kobar. Pasalnya diketahui bahwa segel tabung bukan berwarna kuning seperti segel tabung gas bersubsidi yang beredar untuk Kobar.

“Bisa jadi harga mahal itu karena tabung gas dari luar daerah yang masuk ke Kobar, karena di Kobar hanya berwarna kuning, bukan segel warna putih,” kata Estu, warga Pangkalan Bun. (jok/sla)

 


BACA JUGA

Kamis, 04 Desember 2025 08:50

Astra Agro Perkuat Komitmen Tingkatkan Kesehatan Masyarakat di Kotawaringin Barat Melalui Program Astra Sehat

 PANGKALAN BUN – PT Astra Agro Lestari Tbk (Astra Agro)…

Jumat, 28 November 2025 12:00

Enam Fraksi Sepakati Tiga Raperda Ditetapkan Jadi Perda

PANGKALAN BUN – Setelah melalui proses pembahasan yang cukup panjang,…

Rabu, 26 November 2025 10:05

Minta Pemkab Lebih Perhatikan Guru di Pelosok

PANGKALAN BUN – Memperingati Hari Guru Nasional 2025, Ketua Komisi…

Senin, 24 November 2025 09:47

Sinergi Membangun Kobar, DPRD Harapkan Kolaborasi Antarinstansi Makin Solid

PANGKALAN BUN – Ketua DPRD Kotawaringin Barat (Kobar), Mulyadin, menekankan…

Rabu, 19 November 2025 12:59

DPRD Kobar Soroti Penurunan Voltase di Desa Melawen, Warga Keluhkan Kerusakan Peralatan Listrik

PANGKALAN BUN – DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) menyoroti persoalan…

Selasa, 18 November 2025 13:27

APBD Turun Rp300 Miliar, OPD Diminta Sesuaikan Program

PANGKALAN BUN – Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten…

Sabtu, 15 November 2025 10:05

Tiga Raperda Rampung Dibahas DPRD dan Pemkab Kobar

PANGKALAN BUN – Tiga Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) yang diajukan…

Rabu, 12 November 2025 12:43

Ketua DPRD Kobar Apresiasi Wajib Pajak Dukung Peningkatan PAD

PANGKALAN BUN – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten…

Senin, 10 November 2025 12:28

DPRD Kobar Apresiasi Nikah Massal dan Pasar Murah di Arut Utara

PANGKALAN BUN – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin…

Sabtu, 08 November 2025 12:48

DPRD Kobar Konsultasi ke OJK, Bahas Maraknya Investasi Ilegal dan Penipuan Online

PANGKALAN BUN – Meningkatnya laporan masyarakat terkait penipuan investasi ilegal…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers