SAMPIT – Harga ayam potong di Kota Sampit kembali meroket. Kondisi itu meresahkan pengusaha kuliner atau pemilik rumah makan. Selain harga ayam melambung, harga ikan sungai dan laut juga ikut naik, sehingga berdampak pada penjualan mereka.

Aminah, pemilik rumah makan di Sampit mengatakan, harga ayam potong mencapai Rp 40 ribu per kilogram, dari sebelumnya harga normal hanya Rp 25-28 ribu per kilogram. Hal itu berdampak usahanya. Dia terpaksa harus mengurangi ukuran daging ayam ketimbang menaikkan harga makanan.

”Caranya saya siasati dengan mengecilkan ukuran potongan ayamnya. Hal ini untuk menutupi modal dengan naiknya harga ayam potong ini,” tutur Aminah, Jumat (21//9).

Rusdi, pedagang ayam potong di Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit mengatakan, pasokan ayam dari Banjarmasin, Kalsel, minim. Hal itu berdampak pada naiknya harga, karena permintaan pasar tetap normal, bahkan lebih banyak dibanding biasanya.

”Jika pasokan ayam dari Kalsel normal, dari peternak lokal juga normal, maka harga tidak akan naik. Pasti akan seperti biasanya saja,” tutur Rusdi.

Helmi, salah seorang peternak lokal di Kotim menuturkan, ayam ternak lokal masih dalam masa pemeliharaan, baru berusia dua minggu. Peternak belum panen, sehingga pasokan ayam juga belum bisa memenuhi permintaan pasar.

”Umurnya masih 15 hari, sedangkan masa panen usia ayam 32-35 hari. Saat ini kami belum bisa memasok ayam di pasar,” ujarnya.

Di akhir tahun, biasanya kebutuhan pasar meningkat. Peternak lokal harus menambah ayam ternak mereka. Hal itu untuk mengantisipasi melonjaknya permintaan menjelang tahun baru. (dc/ign)