SAMPIT – Masyarakat di pelosok Kabupaten Kotawaringin Timur kini dipermudah dalam hal pelayanan pembayaran pajak bumi dan bangunan perkotaan dan perdesaan (PPB P2). Sebab, kini kantor Badan Penggelola Pendapatan Daerah (Bappenda) sudah bekerja sama dengan Bank Kalteng.
Sekretaris Daerah Kotim Halikinor mengapresiasi terobosan Bappenda dalam meningkatkan pendapatan pendapatan asli daerah lewat sektor pajak. Salah satunya dengan menggandeng Bank Kalteng. Halikin menilai hal ini sangat mempermudah masyarakat. Terutama yang berada di wilayah pelosok.
”Kami sangat mengapresiasi inovasi Bappenda dengan menggandeng Bank Kalteng ini. Masyarakat pun makin mudah. Jangan sampai masyarakat di Antang Kalang ingin bayar pajak Rp 500 ribu tidak jadi karena biaya perjalanan untuk bayar melebihi yang dibayarkan,” kata Hilikin.
Selama ini, masyarakat pelosok sering terkendala jika membayar pajak harus ke Sampit. Selain menyita tenaga, waktu, dan biaya, nilai pajak yang harus dibayar terkadang jauh lebih kecil dibanding biaya yang harus dikeluarkan untuk biaya transportasi dan makan. Apalagi jika sampai harus menginap ketika membayar pajak.
”Kami berharap nantinya layanan seperti ini dibuka di seluruh kecamatan," kata Halikinnor.
Hal tersebut disampaikan Halikin saat meresmikan layanan unit Bank Kalteng di kantor Bappenda Kotim. Menurutnya, kehadiran layanan tersebut sangat membantu masyarakat.
Terobosan demikian diharapkan membuat wajib pajak semakin sadar terhadap kewajibannya. Sehingga pembangunan daerah akan semakin maksimal dengan adanya peningkatan pendapatan asli daerah.
Halikin menambahkan, potensi pajak di Kotim masih banyak yang belum digali. Salah satu upaya yang harus dilakukan untuk memaksimalkan pendapatan dari pajak, menurutnya adalah perbaikan pelayanan.
Halikin juga terus memerintahkan satuan organisasi perangkat daerah (SOPD) tertutama SOPD pemungut aktif menggali potensi pajak. Pajak ini sangat bermanfaat untuk pembangunan yang nantinya akan dirasakan masyarakat juga.
Sementara itu, Kepala Bappenda Kotim Marjuki mengatakan, pihaknya terus melakukan berbagai cara untuk meningkatkan kesadaran masyarakat membayar pajak. Salah satunya dengan memberi kemudahan membayar melalui bank.
”Masyarakat kita sebenarnya sebenarnya ingin membayar pajak. Hanya saja, mereka terkendala. Makanya kami mencoba mencarikan solusinya secara bertahap. Dampaknya cukup bagus karena pembayar pajak makin meningkat," kata Marjuki.
Seperti diketahui, Pemkab Kotim serius serius menggali pendapatan asli daerah (PAD) dari pajak. Berbagai upaya dilakukan hingga jemput bola ke wajib pajak.
Sejak tim jemput bola Bappenda Kotim dikerahkan sejak 1 September lalu, ada peningkatan pendapatan yang luar biasa dari PBB-P2. Hingga kini sudah 65 persen dari target Pemkab Kotim yakni Rp 7,2 miliar.
Sementara itu, mengingat potensi pajak dengan nilai di bawah Rp 500 ribu juga tak kalah besarnya, maka peran pemerintah desa maupun kecamatan diperlukan. Dengan demikian, target bisa tercapai bahkan kalau bisa melebihi. (oes/ign)