SAMPIT – Sekretaris Daerah Kabupaten Kotim, Halikinnor mengatakan agar tenaga honorer aktif dalam segala hal, dan tidak pasif. Dirinya menyebut meski tak banyak yang ditemuinya pasif, namun ada beberapa tenaga honorer yang dilaporkan masih terpantau pasif dalam melakukan tugas.
”Intinya harus aktif. Harus bekerja dan memiliki ide sesuai dengan skill yang dimiliki. Ada beberapa yang jadi catatan saya soal ketidakaktifan honorer, itu nanti akan kita selidiki dan evaluasi kebenaran dan siapa-siapanya,” ujarnya, Rabu (3/10).
Meski begitu, Halikin enggan menyebut dari mana saja yang tercatat masih kurang aktif. Pihaknya juga bakal mengevaluasi beberapa tenaga non-PNS lain dalam waktu dekat.
Sebelumnya, Halikinnor juga menegaskan bahwa anggaran CPNS dan Honorer tak ada perbedaan. Untuk CPNS di Kotim, akan disesuaikan dengan gaji menurut peraturan pemerintah pusat.
Sementara, honorer menyesuaikan dengan pekerjaan yang diemban. Halikin juga bakal mengevaluasi sistem pengangkatan tenaga kontrak yang digaji Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu per bulan, dalam lingkup sekolah.
”Untuk CPNS dan honorer sama, tidak ada bedanya. Kalau PNS kan nanti digaji sesuai dengan aturan. Honorer tinggal menyesuaikan pekerjaannya. Untuk yang tenaga kontrak ada dua orang akan kami evaluasi agar bisa dinaikkan gajinya,” pungkasnya, Senin (1/10) lalu. (ron/gus)