PANGKALAN BUN - Grup Band RKS Project launching Video Klip dan Short Movie “Rindu Kampung Seko” di Varcube Kafe Pangkalan Bun, Minggu (14/10) malam. Peluncuran lagu asli karya putra-putri daerah ini langsung menjadi buah bibir warga. Karena selain menginspirasi, juga turut mengedukasi masyarakat tentang budaya Kotawaringin Barat (Kobar).
Lagu Rindu Kampung Seko ini sebagian besar liriknya menggunakan bahasa Kotawaringin atau bahasa sehari-hari masyarakat Pangkalan Bun ini menjadi salah satu lagu wajib untuk didengar. Rindu Kampung Seko sendiri artinya Rindu dengan Kampung Halaman.
Dalam launching video klip dan short movie ini juga dihadiri Anggota DPD RI utusan Kalteng yang juga warga Kobar, Muhammad Rakhman, perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud), perwakilan Dinas Pariwisata dan masyarakat Pangkalan Bun.
Anggota DPD RI M. Rakhman Ebol mengatakan, sebelum peluncuran vidio klip dan short movie ini, lagu Rindu Kampung Seko sudah satu tahun terakhir melekat di telinga warga Kobar. Liriknya menceritakan keanekaragaman yang dimiliki Kotawaringin Barat.
“Lagu Rindu Kampung Seko ini sangat baik karena menceritakan dan mengenalkan Kabupaten Kobar. Inilah karya nyata anak-anak Kobar yang patut kita apresiasi. Lirik lagu yang mereka buat membuat saya terkesan,” katanya.
Rakhman juga mengaku bahwa dirinya ikut dilibatkan dalam video klip Rindu Kampung Seko ini. Tidak hanya senang, dia juga mengaku bangga digandeng RKS project untuk bersama aktif memperkenalkan Kobar dengan segala budaya dan juga potensi-potensi yang ada.
“Dalam video klip lagu itu saya berperan sebagai ayah yang mempunyai beberapa anak. Disitu saya memperagakan akting menjadi orang Kampung Raja yang terkenal dengan bahasa lemah lembut. Memang lebih sulit aktingnya karena sering lupa, dan dalam pembuatan vidio klip semacam itu ini baru yang pertama kali,” ujarnya.
Pihaknya berharap agar ke depan terus bermunculan karya baru dari RKS Project. Dia juga berpesan agar seluruh masyarakat Kobar bisa menikmati karya anak kampung sendiri.
Perwakilan dari Disdikbud Kobar Kartono mengatakan bahwa lagu Rindu Kampung Seko ini banyak memberikan edukasi kepada masyarakat. Dalam liriknya menyebutkan nama kebudayaan, makanan, tempat pariwisata dan lainya.
"Lagu ini meski kental dengan penggunaan bahasa lokal tapi sangat mengedukasi. Ditambah lagi adanya vidio klip dan short movie, maka masyarakat bisa menjadi lebih tahu tujuan dari lagu tersebut. Kami sangat bangga sekali atas karya anak Kobar ini," kata Kartono.
Grup Band RKS Project sendiri personilnya berjumlah 11 orang yang semuanya warga Kobar. Ada yang sudah bekerja dan masih kuliah di Pulau Jawa, Rahmat, Hendra, Raja, Deka, Ibnu, Fajar, Aas, Enda, Erwin, Anjar dan Nando dipertemukan untuk karya musik yang membanggakan.
Salah satu vokalis RKS Project Ibnu mengatakan, grup ini terbentuk awal Agustus 2017. Saat itu para personil RKS melihat di Kobar minim sekali lagu daerah.
“Itu menjadi motivasi saya membuat lagu ini bersama kawan-kawan. Di Kobar banyak orang-orang yang berpotensi tapi mereka ada di luar Kalimantan. Dalam lagu ini menceritakan, meski kita ada yang kuliah atau kerja di Jawa pada suatu saat pasti kembali ke Kobar,” katanya. (rin/soc/sla)