MUARA TEWEH – Cabang olahraga Pencak Silat kembali menambah medali emas untuk kontingen Kabupaten Kotawaringin pada Porprov XI Kalteng tahun 2018 di Muara Teweh. Tambahan tiga medali emas didapatkan dari kelas seni kategoti tunggal putra atas nama M. Wahyu, tunggal putri atas nama Sri Wahyu dan ganda putra.
Raihan tiga emas ini melampaui hasil saat Porprov X Kalteng tahun 2014 di Palangka Raya. Saat itu Pencak Silat Kotim menyumbangkan dua medali emas. Masih banyaknya pertandingan yang akan dimainkan kesempatan untuk menambah pundi-pundi medali masih terbuka lebar.
Pelatih Pencak Silat Nurwanto mengaku bangga atas keberhasilan para pendekar Kotim. Meskipun persaingan dengan pesilat lain cukup ketat, Pencak Silat masih bisa memberikan medali untuk kontingen Kotim diajang olahraga tertinggi se-Kalteng ini.
“Perjuangan para pesilat dan dukungan doa dari semua pihak tidak sia-sia. Kita bisa mendapatkan medali emas khususnya untuk kelas senin,” kata Nurwanto ditemui di venue Pencak Silat di kompleks perkantoran Bupari Barito Utara, kemarin (22/10).
M. Wahyu peraih medali emas mengaku senang dengan capaian ini. Padahal kemampuan semua pesilat hampir merata. Dengan mengikuti instruksi pelatih dan berkonsentrasi penuh, Wahyu menjadi yang terbaik di kelas seni tunggal putra.
“Saat main tadi saya mengeluarkan seluruh kemampuan yang saya punya. Alhamdulilah menang dan dapat medali emas,” ucap Wahyu.
Dari lima pesilat yang tampil di babak final perolehan nilai yang diberikan wasit terpaut tipis. Bahkan nilai antara pesilat peraih medali perak dan perunggu terpaut satu angka. Untuk peraih perunggu direbut pesilat Syahrul Ramadhan dari Kota Palangka Raya sedangkan medali perunggu didapatkan pesilat tuan rumah, Barito Utara atas nama Taufik Hidayat.
“Kita akan terus berjuang untuk memberikan hasil terbaik. Doakan kami semua biar bisa kembali mendapatkan medali,” kata Nurwanto. (viv/ton)