SAMPIT - Aparat Kepolisian Resor (Polres)  Kotawaringin Timur, tak memberikan toleransi terhadap segala macam bentuk kriminalitas. Melalui keaktifan Tim CRT Camar, para pelaku pidana terutama kejahatan di jalan bakal hidup tak tenang.

Komandan CRT Camar, AKP Jaka Waluya yang juga menjabat sebagai Kasat Polair Polres Kotim mengatakan, meski sudah dijalankan sejak 2017 lalu, tim yang dipimpinnya tersebut bakal melakukan hal baru untuk menekan angka kriminalitas, khususnya di Sampit. Menurut Jaka, CRT Camar bakal melakukan kegiatan rutin selama 3 hari berturut-turut setiap pekan.

"CRT itu kan sebetulnya bagian dari Gegana. Jadi dibentuk khusus untuk menempati wilayah masing-masing guna menekan da mengantasipasi angka kriminalitas. Kita tiap Jumat, Sabtu dan Minggu malam beraksi," ujarnya, Jumat (26/10).

Untuk hal baru apa yang bakal dilaksanakan untuk menekan angka tersebut, Jaka belum mengungkapkan. Mengingat anggotanya menyusuri lokasi-lokasi secara random (acak).

Ditegaskannya, apabila ada laporan aktivitas yang merugikan dan mengganggu ketertiban umum, tim akan menuju lokasi yang dimaksud. Kebanyakan lokasi yang rawan dengan aktivitas kejahatan adalah tempat sepi dan gelap.

"Biasanya di tempat itulah yang sering terjadi kenakalan remaja, seperti tawuran, ngelem dan mengonsumsi zenith atau narkoba. Nah, tugas kami menertibkan mereka," tambahnya.

Aktivitas CRT yang kerap dilakukan malam hari tersebut mendapatkan komentar positif dari masyarakat. Salah satunya, Ida Lestari.

Perempuan warga Jalan Kenan Sandan itu mengaku tak khawatir lagi sejak ada patroli yang dilakukan tim CRT Camar. Sebab, sebelumnya ditemukan banyak remaja nakal yang membuat gaduh dan diduga mengonsumsi minuman keras (miras).

"Tapi sejak adanya CRT, kami aman sekali. Kalau bisa ditambah lagi anggotanya. Kami jadi merasa aman," ungkapnya.

Selain itu, tak sedikit pula masyarakat yang mengaitkan CRT Camar dengan Tim Jaguar yang kerap muncul di televisi. Pasalnya, menurut kebanyakan warga, CRT Camar hampir sama dengan Tim Jaguar soal operasionalnya.

"Saya rasa sama saja dengan Jaguar yang ada di televisi itu. Kalau bisa diekspose saja besar-besaran. Biar para pelaku kejahatan pada minder," tegas Julianto, salah satu warga Jalan Tidar ketika dibincangi Radar Sampit. (ron/gus)