PANGKALAN BUN- Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat bersama komisi AIDS setempat, telah melakukan test penyebaran Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/ AIDS), di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II B Pangkalan Bun. Hasilnya, ada lima orang narapidana (Napi) yang terindikasi positif mengidap virus mematikan tersebut.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kobar, Jamin Ginting mengatakan, proses pemeriksaan kesehatan penyakit menular dan HIV/AIDS tersebut, rutin dilakukan. Di tahun ini, pemeriksaan sudah dilakukan beberapa tahun yang lalu.
"Hasilnya dari pemeriksaan warga binaan, ada lima orang yang terindikasi positif penyakit HIV/AIDS,"ungkapnya, Jumat (26/10).
Kemudian, saat mengetahui ada lima orang yang positif HIV tersenut, pihaknya juga berusaha untuk memberikan pendampingan dan pengobatan. Karena kelima orang yang terindikasiitu harus menjalani serangkaian pengobatan.
"Hal tersebut menjadi konsentrasi kami untuk kita perhatikan dan berikan pendampingan. Bahkan untuk memastikan akan dilakukan pemeriksaan Voluntary counselling and testing (VTC) di rumah sakit Sultan Imanuddin Pangkalan Bun," ujar Jamin.
Bahkan lanjutnya, setelah mengetahui adanya lima orang yang terindikasi HIV. Dinkes Kobar, Lapas Kelas II B Pangkalan Bun, Dinsos Kobar, dan pihak rumah sakit melakukan diskusi bersama. Tujuannya agar ke depan harus ada jaminan dari pemerintah, agar kelimanya mendapatkan pengobatan yang baik.
"Harapan kami agar kelimanya bisa mendapatkan pengobatan gratis dan tidak di tolak ketika di rujuk ke rumah sakit. Bahkan dalam rapat, Dinsos mau menjamin warga binaan yang terindikasi penyakit HIV tersebut. Sehingga ke depan bisa melakukan pengobatan di RSSI Pangkalan Bun, papar Jamin Ginting.
Pasalnya, tambah Jamin, kelima orangbyang terindikasi HIV ini juga masyarakat Kobar. Sehingga dirinya bisa mendapatkan halnya untuk mendapatkan pengobatan, tanpa ada penolakan dan sebagainya.
Diungkapkannya pula, kelima orang yang terindikasi HIV ini merupakan warga binaan kasus narkoba. "Kebanyakan kasus di Lapas di Indonesia yang terkena penyakit HIV ini dari warga binaan kasus narkoba," tegasnya.
Ditambahkan Jamin, lima orang warga binaan yang terindikasi penyakit HIV ini juga menambah banyaknya penderita HIV di Kobar. Bahkan setiap tahunnya jumlah kasusnya mengalami kenaikan.
"Yang terkena penyakit ini bertambah banyak. Sudah ada ratusan orang. Bahkan setiap tahun yang meninggal karena penyakit HIV juga banyak,"tandasnya. (rin/gus)
