SAMPIT—Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) telah mengoperasikan alat Eclia, untuk mendeteksi penyakit dalam darah. Alat ini diklaim membuat hasil pemeriksaan darah lebih akurat.
Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kotim Yuendri Irawanto mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan darah dengan alat tersebut, pada 2017 untuk penyakit Hapatitis B ditemukan 69 orang, Hepatitis C ditemukan 4 orang, HIV ditemukan 4 orang, dan Syphilis ditemukan 14 orang.
Menurutnya jumlah ini terjadi peningkatan di 2018 hingga bulan Oktober lalu, yakni untuk Hapatitis B ditemukan 61 orang, Hepatitis C ditemukan 9 orang, HIV ditemukan 9 orang, dan Syphilis ditemukan 10 orang.
“Data tersebut yang didapati hingga Oktober lalu, sehingga dipastikan jumlahya akan meningkat jika hingga akhir Desember nanti. Dan dipastikan jumlahnya akan lebih banyak dibandingkan 2017,” ujar Yuendri, Senin (5/11).
Peningkatan ini terjadi karena semakin akuratnya alat yang digunakan dalam pemeriksaan darah, yang didonorkan relawan di PMI Kotim. Hal ini tentunya akan berdampak untuk kualitas darah yang didonorkan kepada orang yang membutuhkan. Sehingga resiko penyakit menular melalui darah akan semakin minim terjadi.
“Darah yang positif mengandung penyakit tentunya tidak kami gunakan, hal ini merupakan dampak dari semakin bagusnya alat pemeriksa darah yang dimiliki PMI Kotim, dan berkat dukungan Pemkab Kotim,” pungkasnya.
Ditambahkan Yuendri, dengan alat tersebut dipastikan kualitas darah yang dikelola PMI Kotim akan jauh lebih baik dari sebelumnya. Hal ini tentunya menjamin untuk orang yang mendapatkan sumbangan darah. Selain itu, darah yang didapatkannya sehat dan bebas dari penyakit, sehingga tidak ada lagi risiko panyakit menular saat dari transfusi darah. (dc/gus)