PANGKALAN BUN – Pelecehan seksual di jalan kota Pangkalan Bun kembali terjadi. Kasus kali ini cukup meresahkan masyarakat. Sudah beberapa kali wanita mengalami pelecehan seksual di jalan, tanpa adanya provokasi sama sekali, termasuk salah satunya R korban terbaru pelecehan seksual dengan modus meremas payudara.
Provokasi yang dimaksud adalah korban bukan tipe wanita yang memakai pakaian dengan model terbuka sehingga mampu mengundang perilaku mesum para pelaku. Namun yang menjadi fokus kali ini adalah lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP). Saat malam hari lokasi sangat sepi dan minim pencahayaan. Lampu penerangan jalan umum (PJU) yang ada tak mampu bekerja maksimal lantaran tertutup rindangnya pohon peneduh di kawasan jalan HM Rafi’i itu. Selanjutnya di sisi kiri jalan merupakan pagar dan lahan kosong, sebelum dan sesudahnya lokasi kebanyakan adalah warung dan ruko yang sudah tutup.
Pelaku pelecehan seksual di jalan raya ini memiliki bisa dianggap memeiliki kelainan orientasi seksual dan harus mencari korban dengan cara memegang bagian sensitif korban perempuan di jalan raya untuk memuaskan hasrat seksualnya.
Kapolsek Arsel AKP Zanuar Cahyo Wibowo melalui Kanit Reskrim Ipda Marzuki menuturkan bahwa saat ini pihaknya masih melakukan lidik terkait dengan laporan R (25) yang menjadi korban pelecehan seksual di jalan raya di H.M Rafi’i (depan kantor Pajak), Pangkalan Bun, Jumat (16/11) sekitar pukul 23.00 WIB lalu.
“Masih lidik mas, karena di sekitar TKP tidak ada CCTV dan ciri-ciri pelaku susah dikenali jadi masih buntu,” ujar Marzuki, Minggu (18/11) kepada Radar Pangkalan Bun.
Marzuki meneruskan, dugaan sementara pelaku hanya memilih lokasi tertentu untuk melancarkan aksinya, terutama di jalan yang sepi dan minim penerangan lampu. Pelaku diduga juga melancarkan aksinya secara spontan, dengan mengincar korban perempuan berkendara sepeda motor sendirian.
“Kelainan seksual, jadi begitu megang langsung tancap gas, dan semua korban susah mengenali ciri pelaku, karena pelaku tidak mengenakan plat motor,” imbuhnya.
Marzuki mengimbau kepada perempuan khususnya yang sering berkendara pada malam hari hendaknya tidak sendirian dan memilih jalur yang ramai dan banyak lampu penerangan jalan.
“Kalau ada korban lain yang betul-betul tahu persis ciri-ciri pelaku pelecehan bisa laporkan ke kita untuk membantu pengungkapan kasus ini,” pungkasnya. (jok/sla)