KOTAWARINGIN LAMA – Maulid Nabi Muhammad SAW di Kecamatan Kotawaringin Lama diperingati dengan berbagai hal. Selain tradisi pembacaan kitab Syaraful Anam atau Badikir di Masjid Jami Kiai Gede, juga dirangkai dengan kegiatan sosial lainnya.
Salah satunya berupa sunatan (khitan) massal. Kegiatan yang sudah mendarah daging di wilayah itu selayaknya tradisi turun temurun yang bertujuan untuk membantu keluarga kurang mampu untuk melaksanakan salah satu kewajiban bagi seorang muslim tersebut.
Sebanyak 25 orang anak yang berasal dari Kelurahan Kotawaringin Hilir (Kohil) dan Kelurahan Kotawaringin Hulu (Kohul) mengikuti kegiatan khitan massal.
Acara yang dipusatkan di Puskesmas Kolam ini diselanggarakan atas kerjasama Lembaga Pengembangan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Kotawaringin Kohil, kelompok tani sawit XXVIII PT Sungai Rangit Kohil dan Puskesmas Kolam.
Ketua LPMK Kohil mengatakan bahwa kegiatan itu meruapak salah satu upaya dari LPMK Kohil untuk melestarikan tradisi peringatan Maulid di Kecamatan Kolam. Bulan Maulid atau bulan Rabiul Awal (tahun Hijriyah) bagi warga Kecamatan Kolam adalah bulan istimewa.
“Seluruh Masjid, Surau, dan Mushola bersuka cita melaksanakan peringatan Maulid Nabi. Selain kegiatan keagamaan seperti khitanan massal dan potong rambut bagi anak yang baru lahir pada saat badikir ada juga kegiatan perayaan seperti panjat pinang, lomba karung ataupun kegiatan sosial keagamaan,” kata Musyawir.
Biaya pelaksanaan rangkaian acara itu berasal dari sumbangan para dermawan, donatur atau swadaya masyarakat sendiri termasuk kegiatan khitanan. Dan untuk kegiatan khitanan tahun ini ditanggung oleh LPMK Kohil.
“Kita menyiapkan anggaran untuk 30 orang anak namun, yang mengikuti khitanan massal ini hanya 25 orang anak,” ungkap Musyawir.
Sementara itu Kepala Puskesmas Kolam Gusti Sadikin menambahkan bahwa khitan massal ini bukan khitan asal-asalan, tetapi dilaksanakan dengan baik sesuai prosedur kesehatan dan perintah agama.
“Kami berharap masyarakat jangan berpikiran khitan massal yang gratis seperti ini dilaksanakan asal-asalan, karena pada dasarnya kegiatan ini ada biayanya tetapi ada pihak yang menanggungnya, untuk itu jangan khawatir, jangan ragu untuk mengikutkan anaknya dalam kegiatan semacam ini,” ujarnya.
Di sisi lain Pemerintah Kecamatan Kolam juga sangat mengapresiasi adanya kepedulian dari LPMK dan kelompok tani Kelurahan Kohil dalam usahanya untuk mempertahankan tradisi khitan massal setiap peringatan Maulid di Kecamatan Kolam.(gst/soc/sla)