SAMPIT- Tradisi memasak bubur asyura menyambut Tahun Baru Hijriah 1 Muharram tetap dilaksanakan masyarakat Kelurahan Baamang Hulu, Kecamatan Baamang, Sabtu (22/8). Tradisi itu tetap dilakukan di tengah pandemi dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan.
Pelaksana Tugas Camat Baamang Rody Kamislam mengapresiasi kegiatan memasak dan menyajikan bubur asyura di Kelurahan Baamang Hulu tersebut. Dirinya berharap tradisi ini terus dijaga sebab merupakan salah satu aset budaya yang dimiliki saat ini.
”Ini merupakan aset budaya, bisa menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun mancanegara. Ini juga merupakan salah satu keunikan dari wisata kuliner di Kecamatan Baamang,” kata Rody.
Dia berharap tahun selanjutnya kegiatan memasak bubur asyura bisa dilaksanakan lebih besar dan lebih meriah. Sehingga gaungnya akan lebih besar, dan tradisi ini akan semakin dikenal.
Dirinya juga memotivasi bagi kelurahan lain di Kecamatan Baamang untuk terus menjaga tradisi yang ada di daerah. Sehingga Kecamatan Baamang memiliki sumbangsih dalam memajukan wisata di Kotawaringin Timur ini.
Memasak dan menyajikan bubur asyura merupakan salah satu tradisi budaya di bidang kuliner yang berpotensi menjadi daya tarik. Meski, hampir di seluruh daerah di Indonesia juga melakukan hal serupa. Bubur Asyura di Kelurahan Baamang Hulu, memiliki rasanya yang nikmat dan khas. Sehingga memiliki keunikan tersendiri dibanding bubur asyura di daerah lain.
Kegiatan memasak bubur asyura di Kelurahan Baamang Hulu kali ini berbeda dari tahun biasanya. Setelah dimasak bubur asyura dibagikan langsung ke masyarakat. Tidak ada acara makan bersama seperti tahun-tahun sebelumnya. (oes)