SAMPIT – Pembangunan Jembatan Sungai Rangau di jalan Trans-Kalimantan Kilometer 105 Sampit-Pangkalan Bun terus digenjot. Pengerjaan diperkirakan rampung bulan depan.
”Sudah 80 persen tahap pengerjaannya,” ujar Beno, bagian pelaksana lapangan proyek pembangunan Jembatan Sungai Rungai, Minggu (25/11).
Jembatan ini memiliki panjang 25 meter dan lebar 7 meter. Sedangkan tinggi jembatan ditambah sekitar dua meter dari aspal yang lama.
“Ditinggikan biar tidak tersumbat. Kemarin tersumbat, makanya ambruk. Jadi kita lebarkan biar airnya bisa lewat,” jelasnya.
Ada sedikit kendala selama perbaikan jalan, yakni arus lalu lintas kendaraan yang padat. Kendaraan harus bergantian saat melintas.
Jam kerja normalnya sampai pukul 17.00 WIB . Jika cuaca bagus, maka pekerja lembur hingga malam hari.
Pada Minggu (25/11) sore, para pekerja tidak dapat melanjutkan pekerjaan karena hujan. Ada pekerjaan yang materialnya tidak boleh terkena air. Seperti perbaikan plester tidak boleh kena hujan biar hasilnya maksimal.
Seperti diketahui, Jembatan Sungai Rangau ambruk diterjang banjir pada Sabtu 30 Desember 2017. Akibatnya, Jalan Trans-Kalimantan yang menghubungkan Sampit dan Pangkalan Bun itu terputus.
Kedua sisi jembatan sepanjang 15 meter itu patah karena pondasinya tergerus air sungai. Lalu lintas sempat dialihkan ke jalan alternatif, melalui kawasan perkebunan kelapa sawit milik grup Sinarmas. Namun bus dan truk tak bisa melintasi jalan alternatif itu. (rm-96/yit)