SAMPIT— Penataan tempat pedagang di sekitar kawasan Ikon Patung Jelawat terus dilakukan Pemkab Kotim, melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) setempat. Salah satunya dengan mengaktifkan kembali pusat jajanan serba ada (pujasera) atau food court.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kotim Halikinnor menjelaskan, ada sekitar sepuluh blok pujasera yang akan dimanfaatkan oleh para pedagang kuliner, di sekitar ikon Jelawat. Menurutnya, lokasi tersebut akan sangat refresentatif, bersih, dan nyaman untuk para pengunjung. Sehingga setiap orang yang datang ke jelawat juga akan lebih mudah untuk mencari kuliner, yang lebih terfokus di satu tempat.
“Pengundian blok-blok di pujasera ini dilakukan secara adil. Memang pedagang lama yang sudah menempati disekitar ikon Jelawat. Bahkan pembagiannya juga dilakukan dengan sistem goncang,” ujarnya saat menghadiri pembagian kios, kemarin.
Halikin melanjutkan, sebagai tahap awal, pedagang yang menggunakan kios tersebut tidak dipungut biaya. Namun, ke depan akan ada retribusi untuk operasional pujasera sendiri yang akan dikenakan kepada para pedagang. Sedangkan untuk pedagang lainnya yang belum mendapat tempat juga akan diusahakan, agar nantinya dapat berjualan di sekitar ikon Jelawat.
“Jadi kawasan ikon Jelawat lebih tertata, dan saya ingin seluruh bangunan yang dibangun oleh pemerintah ini dapat difungsikan secara maksimal oleh masyarakat, terutama pedagang,” tegasnya.
Halikin juga berterima kasih dengan Kepala Disperdagin yang sudah mulai bergerak cepat untuk membenahi pasar-pasar yang ada di dalam kota ini. Hal ini tentunya akan memberikan dampak baik untuk pariwisata di ikon Jelawat. Dirinya juga berharap agar keberdaan tempat kuliner pujasera itu, dapat terus dipromosikan. Sebab, ragam kuliner menjadi pelengkap setiap tempat wisata yang ada di daerah ini.
Kepala Disdagperin Kotim, Redy Setiawan juga menjelaskan, ada sepuluh pedagang yang akan masuk di pujasera. Operasionalnya akan dimulai sekitar pertengahan bulan ini, dan konsepnya diserahkan seluruhnya kepada pedagang. Kemudian, untuk tahap pertama ini, penempatan diberikan kepada para pedagang yang ada di pelabuhan kelotok Habaring Hurung.
“Terkait akses jalan juga akan ditembuskan nantinya, mulai dari pasar ikan PIM, PPM, Pujasera, dan Ikon Jelawat. Sehingga jika masyarakat berada di sekitar pasar, dapat berbelanja, berwisata sambil bersantai menyantap kuliner,” pungkasnya.
Ditambahkan Redy, penanganan para pedagang di sekitar ikon Jelawat akan dilakukan secara bertahap, hingga 2019 mendatang. (dc/gus)