SAMPIT— Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), terus berupaya menata kawasan Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit. Dalam waktu dekat ini, salah satu wujud penataan yakni memindahkan lokasi bongkar muat ikan, ke Pelabuhan Habaring Hurung.
Rencananya, pemindahan tersebut dilakukan setelah sejumlah pedagang mengisi kios pujasera (pusat jajanan serba ada) di pelabuhan tersebut.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kotim, Halikinnor menyatakan aktivitas bongkar muat ikan yang menggunakan areal parkir PPM selama ini, salah satu penyebab cepat rusaknya lantai bangunan tersebut. Karena itu ke depan, aktivitas bongkar muat ikan akan dikelola lebih baik lagi di Pelabuhan Habaring Hurung, agar tidak menempel dan berdekatan dengan Pasar Ikan Mentaya (PIM) yang menjadi bagian dari PPM tersebut.
“Makanya sekarang pedagang yang ada di pinggir Pelabuhan Habaring Hurung, dipindah masuk ke pujasera. Bangunan bekas warungnya dibongkar, sehingga pelabuhan jadi lebih luas, dan bongkar muat ikan dapat dilakukan di sana,” imbuhnya, Rabu (5/12).
Di lokasi yang baru tersebut, Halikin juga menyatakan aktivitas bongkar muat akan lebih aman, dan mobil angkutan ikan juga dapat parkir lebih leluasa. Bahkan kapal yang membawa ikan juga lebih nyaman dan aman bersandar di Pelabuhan Habaring Hurung. Pihaknya pun sudah meminta dinas teknis terkait untuk mengatur hal tersebut.
“Dishub dan Disperdagin saya minta untuk mengelola dan menata dengan benar kawasan pasar ini, sehingga akan lebih baik dan membuat para pengunjung serta pedagang lebih nyaman berada di PPM dan PIM,” ujarnya.
Ditambahkan Halikin, nantinya akses dari PIM, PPM, Pelabuhan Habaring Hurung, sampai ke kawasan Ikon Jelawat akan dibuat tembus satu jalur.
”Jadi ketika masyarakat datang untuk berbelanja, dapat langsung mengunjungi Ikon Jelawat, dan berwisata kuliner di pujasera,” tandasnya.(dc/gus)