PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mengharapkan Pemerintah Pusat menambah anggaran pembangunan pile slab atau jalan layang di ruas Jalan Bukit Rawi, yang akan mulai pengerjaan pada tahun depan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Shalahuddin mengatakan, permintaan tersebut sesuai yang disampaikan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran. Memang, Pemerintah Pusat tahun 2019 telah menyediakan anggaran sebesar Rp 67 miliar, tapi dana tersebut masih kurang, karena untuk menyelesaikan pembangunannya diperkirakan mencapai Rp 350 miliar.
”Idealnya jalan layang di sekitar jalur Trans Kalimantan Poros Selatan itu dibangun sepanjang 3 kilometer, agar benar-bebar terbebas dari genangan air yang bisa sampai 130 cm saat curah hujan tinggi,” katanya, saat mendampingi Anggota Komisi V DPR RI Hamka memantau jalan Bukit Rawi, Senin (10/12)
Sementara itu, mengenai anggaran Rp 67 miliar yang telah disediakan pusat di tahun 2019, hanya mampu membangun jalan layang sepanjang 800 meter. Untuk itu, perlu tambahan anggaran lagi agar lebih cepat selesai dan tidak lagi ada genangan air.
”Ya, kalau bisa di dua atau tiga tahun anggaran pembangunan jalan layang itu bisa dituntaskan. Gubernur memang ingin jalan di sekitar Bukit Raya itu tidak lagi mengganggu aktivitas masyarakat saat musim hujan,” ucapnya.
Sementara itu, Anggota Komisi V DPR RI Rahmat Nasution Hamka mengaku telah berupaya keras memperjuangkan agar Pemerintah Pusat segera menangani jalur Trans Kalimantan Poros Selatan, khususnya di sekitar jalan Bukit Rawi.
Untuk sementara ini, lanjutnya, Pemerintah Pusat baru menganggarkan Rp 67 miliar. Namun, di tahun yang akan datang akan ditambah dan lebih besar lagi. Diharapkan dengan anggaran tersebut, pembangunan jembatan layang bisa lebih cepat dilakukan.
”Saya juga sudah sampaikan kepada Pemerintah Pusat agar jalan Trans Kalimantan Poros Selatan itu masuk program nasional. Sampai sekarang ini belum ada satu pun program nasional masuk ke Kalteng. Ya, jalan Bukit Rawi ini lah jadi program nasional,” bebernya. (sho/ign)