SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PANGKALANBUN

Kamis, 13 Desember 2018 15:03
RAJA TEGA!!! Suami Rontokkan Gigi Istri
PENGANIAYAAN : Yasinta Belak saat berbincang dengan Sri Lestari, Anggota DPRD Kobar Dapil III yang menjenguknya, di ruang perawatan Puskesmas Karang Mulya, Rabu (12/12).(SLAMET HARMOKO/RADAR PANGKALAN BUN)

PANGKALAN BANTENG – Yasinta Belak masih terbaring lemah di ruang perawatan Puskesmas Karang Mulya, Kecamatan Pangkalan Banteng, Kabupaten Kotawaringin Barat, Rabu (12/12). Lebam di wajahnya sudah mulai berkurang, tinggal di bibir atas yang masih tampak bengkak, benang jahit warna hitam juga terlihat jelas, seolah menandakan betapa parahnya luka dibagian itu.

Dengan sesekali masih menahan sakit ibu muda ini mulai menceritakan kejadian tragis yang dialaminya pada Minggu (9/12) lalu.

“Saya dihajar, ditonjok wajah saya hingga pingsan,” katanya kepada Radar Pangkalan Bun.

Entah berapa kali pukulan mendarat di wajahnya. Perempuan 21 tahun ini juga tidak tahu lagi benda apa yang dihantamkan ke wajahnya setelah pingsan itu. Yang dia tahu setelah sadar, tubuhnya terasa sakit luar biasa. Sejumlah luka goresan di pipi dan luka menganga ada di lengan dan paha kanannya. Dua giginya juga rontok.

“Saya ke Puskesmas diantar oleh pemilik travel (agen tiket), saya sudah tidak bisa melihat apa-apa. Mata saya bengkak, gak bisa kebuka, dan kondisi saya lemas,” katanya.

Dengan tatapan kosong, perempuan asal Desa Tukuneno, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur ini mengungkapkan bahwa pelaku penganiayaan sadis itu tak lain adalah Fredianus Lorok (28), lelaki biadap yang telah empat tahun ini menjadi suaminya. Suami sah secara adat dan agama saja, belum diakui secara administrasi pemerintahan karena tidak didaftarkan ke Disdukcapil setempat.

“Saya menikah secara adat dan agama, saya nikah usia 17 tahun setelah lulus SMP. Saat ini sudah punya satu anak usia 3 tahun dan saya tinggal di NTT,” katanya sambil menahan tangis.

Masih terkait penganiaan, perempuan manis tersebut mengatakan bahwa sebelum kejadian itu sebenarnya sudah beberapa kali mendapat perlakuan kasar. Tidak hanya secara verbal, namun kekerasan fisik berulang kali mendarat di tubuhnya.

“Saya ada luka bakar di bawah pusar hingga ke selengkangan kiri. Itu terjadi sekitar seminggu yang lalu. Luka itu akibat minyak panas yang disiramkan Fredianus Lorok ke tubuh saya. Saat itu saya sedang memasak, dia marah dan tiba-tiba langsung disiramkan saja, saya mencoba menghindar sehingga kena bagian bawah tubuh saya. Kalau tidak bisa kena ke wajah,” ceritanya.

Selepas kejadian itu Yasinta makin ketakutan, namun apa daya dia tak berani melapor karena diancam bunuh bila mengadu ke orang tua ataupun tetangganya.

Untuk diketahui bahwa sepasang perantau itu baru sekitar satu bulan ini menginjakkan kaki di Kabupaten Kobar. Mereka bekerja dan tinggal di perumahan perusahaan perkebunan kelapa sawit di kawasan Desa Amin Jaya, Kecamatan Pangkalan Banteng.

“Kita tinggal di kebun sawit, dan kerja sebagai perawat kebun. Baru di awal Nopember ini kerja di sana,” kata putri dari Stefanus Teran ini.

Yasinta mengaku bahwa penganiayaan brutal itu terjadi tak jauh dari tempat agen tiket di Desa Karang Mulya. Dia dan Fredianus pada awalnya berencana ke Banjarmasin untuk mencari pekerjaan lain.

“Saya diajak ke Banjarmasin, dan di agen tiket itu rencananya menginap semalam dan berangkat esok paginya,” katanya.

Dia juga mengaku tidak mengetahui bakal dihajar sedemikian rupa oleh orang yang dicintainya itu. “Sebelum dipukuli itu saya diajak keluar dari penginapan, ayo kita keluar jalan-jalan,” katanya menirukan ajakan Fredianus.

Setelah keluar dari penginapan, mereka masuk ke salah satu gang dengan jalan sedikit menurun. Di lokasi yang saat itu sepi itulah Yasinta langsung dieksekusi hingga tak sadarkan diri.

“Kata orang-orang saya ditemukan di selokan, dan dimandikan sebelum diantar ke Psukesmas,” katanya.

Sementara itu Dokter Puskesmas Karang Mulya dr Lailatul Fitriyah mengungkapkan bahwa Yasinta mengalami luka-luka yang diduga akibat benda tumpul di bagian wajah. Namun pihaknya belum bisa memastikan penyebab luka robek di lengan dan paha kananya.

“Kalau lebam-lebam di wajah dan juga di bibir bisa dimungkinkan karena pukulan tangan atau bisa juga dengan pukulan benda tumpul lain. Namun untuk luka robek di lengan dan paha saya belum bisa memastikan penyebabnya,” katanya.

Selain luka-luka itu, lanjut dokter berhijab ini, pihaknya baru mengetahui ada luka bakar di bawah pusar dan melebar ke selangkangannya setelah korban menjalani perawatan hari ketiga.

“Selasa kemarin kita baru tahu kalau ada luka bakar di bawah pusarnya, cukup lebar. Kita tahu setelah mencium aroma tak sedap dan alas tidurnya basah karena luka itu mengeluarkan cairan,” terangnya.

Luka itu tidak terdeteksi karena saat dibawa ke Puskesmas, pihaknya fokus menangani luka-luka yang terjadi akibat penganiaan yang tampak dari luar. Selain itu korban juga tampak sedikit tertutup sehingga tidak menceritakan bahwa ada luka lain yang dideritanya.

“Kemungkinan malu atau bagaimana, karena lokasinya ada di daerah sensitive. Dan saat kita tangani kemarin juga terlihat korban sedikit malu, kita memaklumi saja yang penting saat ini sudah kita berikan obat untuk luka bakar tersebut,” terangnya.

Pj Kepala Desa Amin Jaya Ritawati mengatakan bahwa pihaknya telah mencoba menghubungi perusahaan untuk memastikan apakah suami Yasinta ini bekerja di sana. Kemudian kita lansgung berkoordinasi dengan Dinas Sosial.

“Sejak kemarin saya datangi dan bantu membelikan pakaian ganti, karena ternyata di sini tidak ada keluarga,” katanya.

Terpisah Kapolsek Pangkalan Banteng Iptu Ancas Apta Nirbaya membenarkan kejadian tersebut. Anggotanya sudha mendatangi korban dan laporan sudah masuk ke Polsek Pangkalan Banteng.

“Sementara kita kumpulkan data-data dulu, dan korban sudah mulai bisa diajak berkomunikasi. Namun kita tunggu dulu sampai benar-benar sehat untuk dimintai keterangan lebih lanjut,” katanya. (sla)

 


BACA JUGA

Sabtu, 07 Desember 2024 20:50

Pawai Nasi Adab Jadi Puncak Perayaan HUT Kotawaringin Barat ke-65

PANGKALAN BUN – Pawai Nasi Adab, salah satu tradisi budaya…

Jumat, 06 Desember 2024 10:10

Pemkab Kampanye Pencegahan dan Pengendalian HIV-AIDS

PANGKALAN BUN - Kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired…

Rabu, 04 Desember 2024 18:58

Dispursip Kobar Luncurkan Buku Baru untuk Perkuat Literasi di Masyarakat Kotawaringin Barat

PANGKALAN BUN – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispursip) Kabupaten Kotawaringin…

Rabu, 04 Desember 2024 18:38

Dinas PUPR Kobar Akan Bangun Ring Kanal Atasi Banjir di Desa Rungun

PANGKALAN BUN – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR)…

Selasa, 03 Desember 2024 18:42

Pilkada Selesai, Masyarakat Kobar Diimbau Kembali ke Rutinitasnya dan Tetap Menjaga Kedamaian

PANGKALAN BUN – Masyarakat Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) telah menyelesaikan…

Senin, 02 Desember 2024 20:44

Sekda: Pemkab Kobar Mulai Terapkan Sistem Kearsipan Berbasis Digital

PANGKALAN BUN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Barat (Kobar) menggelar…

Senin, 02 Desember 2024 15:37

Desa Berbasis Green Economy jadi Masuk Proyek Pengembangan di Pemkab Kobar

PANGKALAN BUN – Dalam rangka memperkuat sektor-sektor potensial seperti pertanian,…

Senin, 02 Desember 2024 14:46

RSUD Sultan Imanuddin Terima Kunjungan Studi Banding RSUD dr. Doris Sylvanus

PANGKALAN BUN – RSUD Sultan Imanuddin (RSSI) Pangkalan Bun menerima…

Senin, 02 Desember 2024 14:29

Gerak Cepat Dinas PUPR Kobar Perbaiki Kerusakan Jembatan Tatas

PANGKALAN BUN – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR)…

Senin, 02 Desember 2024 12:58

Dispursip Kobar Kenalkan Aplikasi SIKN dan JIKN

PANGKALAN BUN - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) terus berupaya…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers