PANGKALAN BUN - Kecelakaan air di kawasan sungai kembali terjadi. Kali ini Hermansyah (44) warga Desa Tanjung Tentang, Kecamatan Arut Selatan di kawasan Sungai Lamandau setelah perahu mesinnya terbalik diterjang gelombang dan angin kencang pada Kamis (13/12) siang.
Kejadian tersebut diketahu bermula saat Hermansyah bersama dua tetangganya Arbain (27) dan Hendra (31) sedang mencari ikan di Sungai Lamandau. Mereka berangkat pada Kamis pagi. Namun sekitar pukul 14.00 WIB cuaca berubah dan membahayakan. Mengetahui hal itu ketiganya memutuskan untuk pulang ke rumah.
Namun saat perjalanan pulang, petaka itu terjadi. Angin kencang datang dan membuat air sungai bergelombang dan membuat perahu mereka tidak stabil. Ketiga orang ini sudah berusaha menepi ke bantaran sungai, namun kapal mesin yang ditumpangi tiba-tiba terbalik setelah diterjang angin kencang.
Ketiganya sempat tercebur ke sungai dan berusaha menyelamatkan diri masing-masing. Pada awalnya korban dan dua rekannya masih bisa menyelamatkan diri dengan berpegang kapal. Namun tidak lama kapal langsung tenggelam sedangkan angin masih kencang.
Saat Arbain dan Hendra berenang ke tepi sungai, Hermansyah menghilang bersama dengan perahu mesin yang tenggelam.
“Setelah Arbain dan Hendra selamat baru meminta pertolongan ke warga untuk mencari. Disamping itu warga juga meminta bantuan polisi dan BPBD Kobar,” kata Juni tetangga Hermansyah.
Setelah kejadian tersebut pihak BPBD dan warga langsung mendatangi lokasi kejadian. Proses pencarian dilakukan hingga malam namun belum membuahkan hasil.
“Hari ini kita lanjutkan pencarian, termasuk dua orang yang selamat dan keluarga korban ikut ke Sungai Lamandau tempat hilangnya korban. Kita harap korban bisa cepat ditemukan,” ujarnya.
Pahrul Kepala Seksi Pencegahan BPBD Kobar yang ikut melakukan proses pencarian mengatakan, sejak diberitahukan ada orang hilang BPBD langsung menurunkan tim untuk membantu proses pencarian.
“Sejak Kamis sore BPBD sudah menurunkan kapal dan personil. Bersama anggota TNI, Polri, dan tim SAR untuk melakukan proses pencarian orang hilang hingga malam hari,” kata Pahrul.
Proses pencarian dilanjutkan kembali dengan tim gabungan. Namun hingga Jumat (14/12) petang, tim lapangan masih belum mendapatkan hasil.
“Sampai saat ini belum ketemu. Kita masih berusaha terus mencari dengan radius pencarian hingga tiga kilometer. Kita menyusui Sungai Lamandau dan anak sungai,” ujarnya.
Kendala dilapangan, tambah Pahrul, cuaca yang tidak menentu mempersulit pencarian korban tenggelam. “Hujan disertai angin kencang sering terjadi, sehingga hal ini menyulitkan tim saat proses pencarian. Biasanya proses pencarian orang hilang akan dilakukan sampai tujuh hari. Jika belum ditemukan nanti bakal ada evaluasi lebih lanjut. Apakah dihentikan atau dilanjutkan. Kita harapnya korban cepat ditemukan,” jelasnya. (rin/sla)