SAMPIT – Perbaikan jalan lingkar kota selatan dan utara, Sampit, dinilai sangat penting dan mendesak. Perbaikan harus segera direalisasikan karena menyangkut kepentingan publik, yakni masyarakat dan perusahaan. Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kotim Masran Hadi mengatakan, pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 38 miliar untuk perbaikan ruas jalan lingkat selatan-utara tersebut.
”Peningkatan jalan lingkar selatan-utara Kotim dibiayai secara pantungan, yakni Pemerintah Provinsi Kalteng sebesar Rp 28 miliar dan Kabupaten Kotawaringin Timur Rp 10 miliar. Saat ini pemerintah provinsi telah siap lelang dan pada Maret 2016 nanti akan mulai dilaksanakan,” jelasnya.
Ruas jalan lingkar selatan-utara tersebut saat ini statusnya jalan provinsi dan akan diperbaiki dengan rigid pavement atau cor beton. Anggaran sebesar Rp 38 miliar tersebut untuk peningkatan jalan sepanjang 6,9 kilometer.
”Memang kalau dengan dana segitu belum bisa rigid pavement penuh, namun ada yang sebagian agregat. Tapi yang penting segera berfungsi dulu,” tandas Masran.
Sementara itu, Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kotawaringin Timur Jainudin Karim mengatakan, perbaikan di jalur itu perlu direalisasikan segera. ”Kami akan perjuangkan itu ke pusat, setelah pilkada akan ada rapat lanjutan,” ucapnya, Rabu (20/1).
Selain itu, lanjutnya, pengawasan tonase kendaraan yang melintas di dalam kota, juga perlu mempertimbangkan hal lain. Misalnya, menyediakan timbangan portable agar setiap kendaraan yang lewat bisa selalu terpantau.
”Tentunya yang akan mengontrol tonase angkutan. Secara aturan dan teknis di dinas perhubungan dan Polisi Satuan Lalu Lintas. Kalau itu (Pergub dan Perda) sudah diberlakukan, maka wajib truk lewat lingkar selatan, yang boleh masuk kota di bawah 8 ton,” tegasnya.
Kabid Transportasi Darat dan Udara Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kotim Cok Orda Putra Legawa mengaku siap menerapkan timbangan portable. Sebab, sampai dengan saat ini pemerintah daerah belum bisa mengadakan jembatan timbangan.
”Kami pernah melakukan giat di Jalan jenderal km 9 Sampit menggunakan timbangan portable itu. Diharapkan dengan jembatan portable ini dapat diketahui, apakah nanti melebihi muatan sumbu terberat lebih 8 ton, akan kelihatan,” katanya.(oes/ign)