KUALA KURUN – Pesona keindahan alam Taman Hutan Raya (Tahura) Lapak Jaru yang terletak kurang lebih 10 kilometer dari pusat Kota Kuala Kurun Kabupaten Gunung Mas (Gumas) menjadi primadona bagi para wisatawan domestik. Mereka memanfaatkan momen Natal dan libur sekolah dengan mengunjungi kawasan yang memiliki luas 4.119 hektare, dan merupakan satu-satunya di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) tersebut.
”Di momen Natal dan libur sekolah ini, memang ada peningkatan wisatawan. Tercatat dari pagi hingga sore hari, ada ratusan pengunjung datang untuk berwisata,” ucap petugas Loket Tahura Lapak Jaru Jaya Guna (32) kepada Radar Sampit, Rabu (26/12) sore.
Dia mengatakan, mayoritas wisatawan berasal dari Kota Kuala Kurun. Selain itu, juga ada dari Kecamatan Tewah, dan masyarakat dari desa-desa terdekat. Bahkan juga ada wisatawan yang jauh-jauh datang dari Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kota Banjarmasin.
”Biasanya wisatawan yang datang kesini untuk mandi di kolam renang dan air terjun, serta acara kumpul bersama keluarga di kawasan Tahura Lapak Jaru,” tuturnya.
Setiap pengunjung yang ingin masuk, akan dikenakan tarif yang berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Gumas Nomor 13 tahun 2011. Di hari biasa, pelajar Rp 1.500 per orang, anak-anak Rp 1.000 dan dewasa Rp 3.000. Sedangkan hari libur, pelajar Rp 3.000, anak-anak Rp 2.000, dan dewasa Rp 5.000.
”Selain itu, kita juga mengenakan tarif parkir bagi sepeda motor sebesar Rp 2.000 dan mobil Rp 3.000,” ujarnya.
Dia menuturkan, dalam kawasan Tahura Lapak Jaru yang dibuka mulai Pukul 09.00 WIB-16.00 WIB tersebut, terdapat objek wisata yang bisa dinikmati wisatawan, yakni Air Terjun Bawin Kameloh, Air Terjun Sei Saluhan, Air Terjun Sahay Unyang, Situs Batu Salib, Goa Lapak Jaru, Goa Kelelawar, banama Lapak Jaru, Camping Ground, kolam renang, rumah pohon, out bound, dan pendopo.
”Yang paling ramai dikunjungi wisatawan itu ketika sore hari, pada saat hari minggu dan hari libur nasional,” terangnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kehutanan dan Pertanahan (DKP) Kabupaten Gumas Rody Aristo Robinson melalui Kabid Pengelolaan Tahura Colombus mengatakan, untuk semakin menarik minat wisatawan berkunjung, di tahun 2019 mendatang, pihaknya akan menambah fasilitas di kawasan tahura, yakni pembangunan fasilitas toilet, tempat parkir kendaraan, dan penataan Air Terjun Sei Saluhan.
”Dengan adanya fasilitas tersebut, kami imbau kepada para pengunjung untuk selalu menjaganya dengan tidak mencoret, tidak merusak, serta membuang sampah dan bahan lainnya yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan,” pungkasnya. (arm/yit)