SAMPIT— Pembangunan tiga depo sampah di Kota Sampit dalam rangka untuk menertibkan pengelolaan sampah, diapresiasi oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng). Senin (7/1) kemarin, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Kotawaringin Timurj (Kotim) ke 66, ketiga depo tersebut diresmikan operasionalnya oleh Wakil Gubernur Kalteng, Said Ismail.

Kehadiran depo tersebut tidak hanya untuk mengelola sampah, melainkan juga memiliki fungsi edukasi kepada masyarakat, yang dilengkapi dengan internet dan taman bermain.

Said Ismail menyampaikan, Kotim menjadi salah satu kabupaten yang aktif untuk melaksanakan keinginan Pemprov Kalteng, terutama dalam memaksimalkan pengelolaan sampah. Salah satunya dengan adanya depo sampah ini, sebagai salah satu terobosan yang cukup luar biasa.

”Sampah dikelola dengan baik sehingga dapat menghasilkan kembali, terlebih jika mampu memiliki nilai lebih,” ungkapnya,  disela peresmian depo sampah di Jalan Pelita, Sampit.

Terlebih lanjutnya, depo tersebut juga berfungsi mendekatkan sampah kepada masyarakat, sehingga masyarakat juga dituntun untuk bertanggungjawab atas sampah yang dihasilkan. Diharapkan trobosan ini dapat menjadi contoh daerah lain di Kalteng, dan sangat diparesiasi oleh dirinya.

Bupati Kotim Supian Hadi juga menyampaikan, Pemkab Kotim berharap dapat membangun 15 depo sampah di dalam kota, dan saat ini sudah terbangun tiga depo. Ditambah tiga depo sampah mini yang berada di dalam komplek perumahan.

”Kalau 15 depo itu sudah terbangun, maka saya yakin tidak ada lagi sampah dibuang sembarang tempat dan ditumpuk di lokasi yang bukan depo,” ujarnya.

Supian juga berharap,  hadirnya Wagub Kalteng dapat membantu menambah pembangunan tiga depo lagi di Kotim, sehingga ke depan akan ada 18 depo sampah, yang dinilai cukup mampu menampung sampah warga setempat.

Sementara itu, Kepala DLH Kotim Sanggul Lumban Gaol menjelaskan, ada tiga lokasi depo sampah di dalam kota yang sudah aktif, yakni di Jalan Pelita, Jalan MT Haryono tepat di eks plasa Sampit dan di Jalan Sutoyo samping Kusuka Swalayan. Sengaja depo sampah besar didekatkan dengan permukiman warga, sehingga masyarakat lebih mudah untuk membuang sampah, dan pengelolaannya juga lebih baik lagi.

”Sampah di depo setiap hari penuh dan diangkut. Di depan depo dipasang spanduk pemberitahuan jam operasional, yakni dari pukul 08.00-16.00 WIB. Selain itu,  depo dikhususkan untuk sampah rumah tangga saja,” pungkasnya. (dc/gus)