PALANGKA RAYA – Tindakan Wakil Gubernur Kalteng Habib Said Ismail Balghaist boleh dibilang langka. Pasalnya, orang nomor dua di Kalteng itu menjalani profesi sebagai sopir taksi online. Alhasil, hal itu jadi buah bibir dalam sepekan terakhir. Tidak hanya di dunia nyata, di dunia maya, baik Facebook, Instagram, dan media online jadi perbincangan.
Banyak yang menyanjung dan mendukung aktivitas baru Habib. Tak sedikit pula yang mengkritisi karena Habib merupakan pejabat publik. Dia dikhawatirkan menelantarkan tugas utamanya dalam mengurus pemerintahan dan pembangunan di Bumi Tambun Bungai bersama Gubernur Kalteng Sugianto Sabran.
Kritikan yang diberikan sejumlah pihak tersebut ditanggapi santai oleh Ketua DPW PKB Kalteng. Habib Said Ismail menegaskan, dia melakukan hal tersebut hanya untuk mengisi waktu luang.
”Kan sudah saya tegaskan, ini untuk mengisi waktu luang. Saya tidak akan meninggalkan tugas dan kewajiban saya sebagai Wakil Gubernur Kalteng, karena itu tugas utama saya," kata Habib Ismail, Selasa (15/1).
Selain itu, mantan anggota DPD RI ini mengatakan, dia melakukan hal itu untuk memotivasi anak muda dan masyarakat Kalteng agar mandiri dan bekerja keras. Sebab, dia prihatin banyak generasi muda yang sibuk dan menghabiskan waktu berjam-jam dengan gawai atau hal yang tidak memiliki banyak manfaat.
”Jangan sampai anak muda terlena. Banyak yang mengabiskan waktu di depan televisi dan main handphone atau hal tidak perlu lainnya. Nah, ini yang diberikan motivasi. Sebab, banyak hal yang bisa kita lakukan di era yang serba canggih saat ini," ucapnya.
Wagub mengajak seluruh masyarakat, khususnya pemuda agar tidak berpangku tangan dan selalu berharap kepada orang tua. ”Waktunya pemuda bangkit dan bergerak. Banyak hal positif yang dapat menghasilkan saat ini. Mari kita gunakan kesempatan itu, karena tidak ada kesuksesan yang instan. Semua harus dimulai dari diri sendiri,” tegasnya.
Dia mengaku sudah satu bulan lalu terdaftar sebagai sopir taksi online. Hal itu juga dimanfaatkannya untuk berinteraksi dengan masyarakat dan mendengarkan keluhan masyarakat yang jadi penumpangnya. Namun, dia enggan mengungkap penghasilannya dari kerja sampingannya tersebut.
”Saya tidak mengutamakan keuntungan ataupun bonus, karena ini hanya untuk mengisi waktu luang dan memotivasi generasi muda kita. Ayo, semangat bekerja keras!” tegasnya. (arj/ign)