SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

METROPOLIS

Selasa, 22 Januari 2019 15:42
Brimob Ciduk Enam Warga Kalbar di Sampit
TERLANTAR: Salah seorang Polisi Wanita yakni Bripda Melisa Pratiwi, memberikan pembinaan kepada 6 orang asal Kalimantan Barat, di Mapolres Kotim, Senin (21/1) siang kemarin.(FAHRY/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Anggota Brimob menggiring enam warga asal Kalimantan Barat yang sedang melintas di ruas Jalan Jederal Sudirman, Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Sampit, Senin (21/1) siang. Mereka diserahkan ke Satuan Binaan Masyarakat (Satbinmas) Polres Kotim. Enam warga tersebut bernama Serli (18), Eko (30), Juhdi (30), Rezky (22), Awi (20), dan Asrul (21). 

Salah satu anggota rombongan, Rezky, mengaku terlantar di Kota Sampit. Awalnya dia dan lima teman bekerja di perusahaan yang ada di Kalimantan Timur, sejak 2018 lalu. Karena tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan oleh pihak perusahaan, mereka memutuskan kembali ke kampung halaman dengan cara menumpang kendaraan perusahaan dari Samarinda.

”Dalam perjalanan pulang menuju ke Kalbar, kami hanya bisa menumpang dengan kendaraan yang ada di Kaltim,” ujar Rezky di Mapolres Kotim, kemarin (21/1).

Mereka menumpang dari Samarida sampai Banjarmasin, lalu mencari tumpangan lagi hingga Palangka Raya, berlanjut ke Sampit.

Sesampai di Sampit, mereka diamankan oleh Brimob karena tampak mencurigakan. Mereka hanya bisa pasrah dan berharap adanya bantuan agar kembali ke Kalimantan Barat.

”Saat ini kami masih berurusan dengan petugas kepolisian dahulu. Karena kami diamankan lantaran penampilan kami seperti orang jahat,” ujarnya.

Kasatbinmas Polres Kotim Iptu Guntur RW mengatakan, enam warga Kalimantan Barat mengaku terlantar dan tersesat di Sampit.

”Awalnya mereka diiming-imingi gaji dan fasilitas yang cukup. Sesampai di Kaltim, ternyata tidak sesuai dengan janji yang sudah diberikan. Karena tidak tahan lagi bekerja di perusahaan tersebut, mereka memilih kabur,” ungkap Guntur.

Enam kawanan itu pun melanjutkan perjalanannya kembali dengan cara mendatangi kantor Dinas Sosial Kabupaten Kotim untuk mendapatkan bantuan uang transportasi menuju ke Kalimantan Barat.

”Kami hanya membuat surat rekomendasi agar keenam orang ini bisa diberikan bantuan oleh Dinsos Kotim. Keenam orang ini sebelumnya diamankan lantaran terlihat mencurigakan. Sebab, di bagian tubuh mereka terdapat banyak tatto dan beranting,” pungkasnya. (sir/yit)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 00:45

Uji Kebohongan, Tim Hukum Ujang Dukung Uji Forensik

<p>&nbsp;PALANGKA RAYA - Tim Kuasa Hukum Ujang-Jawawi menyatakan penetapan hasil musyawarah…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers