SAMPIT – Beberapa waktu lalu, tepatnya Senin (14/1) sampai Jumat (18/1), petugas dari Dinas Perhubungan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), telah melakukan survei perhitungan volume lalu lintas kendaraan di persimpangan padat, dalam Kota Sampit. Kegiatan itu seperti dilakukan di persimpangan Jalan M.T Haryono-Mulyono Sampit, mulai sejak pukul 11.00 WIB sampai selesai, untuk mengetahui padatnya kendaraan serta adanya antrean panjang truk bertonase berat.
Kepala Seksi Sarana dan Prasarana, Dinas Perhubungan Koti, Albihanor mengatakan selain di lokasi itu, saat hari-hari kerja tersebut, survey juga dilakukan di persimpangan Jalan Tidar, Sampit.
”Kegiatan survei volume kendaraan pada hari kerja distop untuk sementara. Dan kami akan mensurvei volume kendaraan ketika hari libur, atau minggu saja lagi,” terangnya.
Rencananya, survey volume kendaraan pada hari libur tersebut dipusatkan di persimpangan Jalan Tidar-Tjilik Riwut pada Minggu (27/1) nanti. Dan sebelumnya, servey serupa saat hari Minggu juga sudah dilakukan di persimpangan jalan MT Haryono-Mulyono.
Setelah itu lanjutnya, baru mereka akan menghimpun data hasil survey tersebut, sambil menunggu hasil survey terakhir di hari Minggu (27/1) nanti.
Diberitakan sebelumnya, antrean kendaraan truk-truk pengangkut (crude palm oil) sempat mengular dari traffic light persimpangan MT Haryono-Mulyono sampai bundaran Polres Kotim. Hal tersebut terjadi, karena jalur lingkar selatan mengalami kerusakan.
Kepala Dinas Perhubungan Kotim, Fadliannor menerangkan, kemacetan tersebut tidak terjadi setiap waktu dan hanya terjadi saat jam-jam sibuk saja. Karena itu survey yang pihaknya lakukan yakni antara jam 07.00 -08.00 WIB, jam 11.00-13.00 WIB lalu jam 16.00 -17.00 WIB saja. Ditegaskannya, nanti jika data hasil survey tersebut lengkap, maka akan dilakukan analisa lebih lanjut soal penggunaan jalan oleh truk di dalam Kota Sampit.
Dirinya mengaku memahami kondisi antrean tersebut karena adanya kerusakan jalur lingkar selatan, sehingga jika dipaksakan cukup berbahaya untuk truk pengangkut CPO.
Dinformasikannya, untuk mengatasi hal itu salah satunya ada wacana para pengusaha ingin bersama-sama mengumpulkan uang untuk perbaikan jalan lingkar.(rm-96/gus)