PANGKALAN BUN - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) terus menggelar berbagai pelatihan bagi para pencari kerja. Sejak tahun 2010 total sudah ada 1632 orang yang dibekali keterampilan.
Kepala Disnakertrans Kobar Gusti Nur Aini mengatakan, pelatihan untuk memberikan ketrampilan ini sengaja dilakukan untuk mengurangi angka pengangguran di Kobar. Sedangkan sasaran pelatihan di fokuskan kepada para pencari kerja di Kobar.
“Setiap tahun para pencari kerja itu banyak sekali. Mereka ini mencari kerja tapi tidak mempunyai keahlian khusus. Itulah sasaran yang kami rekrut untuk kita berikan pelatihan, “ katanya.
Menurutnya pelatihan diberikan untuk meningkatkan skill atau keterampilan para pencari kerja. Sehingga nantinya bisa mencari pekerjaan sesuai bidang yang telah ditekuni.
Ditambahkannya, pelatihan yang diberikan terdiri dari beberapa jenis, mulai dari pembekalan keterampilan untuk bengkel sepeda motor, otomotif mobil, bengkel las, bubut, dan keterampilan menjahit.
“Ada juga tambahan keterampilan baru yang kita tambahkan sesuai dengan kebutuhan di daerah, yaitu bidang PHP atau pelatihan hasil pertanian, serta pembuatan kue, tujuan kami memasukan program tersebut untuk mengangkat kuliner khas daerah,” jelasnya.
Sejauh ini pelatihan pencari kerja terus dikembangkan secara berkelanjutan, setelah dilakukan pelatihan. Peserta pelatihan akan terus dibina dan terus di pantau sebagai dasar untuk diberikan bantuan berupa alat yang dibutuhkan. Ini untuk menunjang peserta dalam mengembangkan usaha secara mandiri, dengan memanfaatkan hasil pelatihan yang sudah diajarkan.
“Selain itu kami juga terus melakukan monitoring kepada peserta yang sudah mengikuti pelatihan. Setiap 6 bulan setelah latihan akan dievaluasi mana saja yang sudah bisa mandiri atau bekerja memanfaatkan hasil pelatihan,” jelasnya.
Dari hasil evaluasi rata-rata hampir 50 persen para peserta pelatihan bisa di bilang sudah mandiri, karena sudah terserap tenaga kerjanya, meski tidak semua bisa memanfaatkan hasil pelatihan yang telah diterima.
“Seperti contoh diantaranya ada yang bekerja jadi karyawan toko dan lainya, karena misi utama kita paling tidak mampu mengurangi angka pengangguran di Kobar, serta peserta sudah memiliki keterampilan,” pungkasnya. (rin/sla)