SAMPIT – Parkir elektronik atau e-parking di Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) mulai diberlakukan Jumat (1/2), kemarin. Pantauan Radar Sampit, saat pertama kali diterapkan pagi kemarin, masih banyak pengunjung yang belum mengetahui pemberlakuan  sistem baru tersebut, dan masih ada beberapa yang masuk melalui pintu keluar.

Awal diberlakukan, terlihat beberapa petugas berpakaian seragam warna merah berjaga mengatur e-parking. Mereka mengarahkan pengendara untuk menekan tombol hingga tiket pakir keluar dan portal masuk area parkir PPM terbuka secara otomatis.

”Masyarakat menyambut baik, yang mengeluh masing-masing kendalanya karena  ada yang belum paham,” ujar Abdul Basyid, salah satu juru parkir (jukir) e-parking.

Basyid mengatakan, sementara semua jukir yang ada turun mengarahkan, karena sistem tersebut masih baru. ”Kalau sudah jalan, baru kami ikut menyusun kendaraan,” tambahnya.

Melihat kondisi portal keluar yang terbuka,  kata Basyid, pada pagi hari ada kendaraan yang menabrak portal keluar, sehingga untuk sementara tidak bisa ditutup. Portal itu akan segera diperbaiki.

”Banyak  yang tidak tahu dan harusnya menunggu giliran satu per satu. Jadi, ada yang keluar terus ada yang menerobos. Pas portalnya turun, akhirnya kena tabrak,” ujarnya.

Sementara itu, ketidaktahuan warga terhadap sistem e-parking, membuat sebagian pengendara harus memutar balik kendaraannya. Tak sedikit yang memilih parkir di luar area PPM. ”Saya biasa langsung masuk lewat sini (pintu keluar),” kata Ria, salah satu pengunjung.

Wanita asal Samuda ini mengaku baru saja mengetahui adanya pemberlakuan e-parking. Saat akan masuk PPM, tiba-tiba diberhentikan petugas dan diminta berputar arah jika ingin masuk area PPM.

”Ya sudah, saya parkir di luar saja, karena tujuan saya cuma ke toko dekat dengan jalan keluar,” tambah Ria.

Wanita ini berharap pihak terkait membuat tulisan agar pengunjung mengetahui adanya pemberlakuan sistem parkir baru di PPM. ”Perlu diberi tulisan, jadi orang tidak salah masuk,” jelasnya.

Pantauan Radar Sampit, dari beberapa kendaraan, baik roda dua maupun empat, perlu waktu sekitar 10-20 detik untuk melakukan transaksi pembayaran retribusi parkir di loket keluar, sehingga pengunjung yang akan keluar parkiran harus mempersiapkan uang parkir agar tidak terjadi antrean.

Pedagang yang lokasi kiosnya tidak jauh dari loket keluar mengatakan, para pedagang diberlakukan kartu berlangganan. Setiap pedagang bisa membuat kartu dengan menyertakan KTP.

”Satu motor Rp 30 ribu, untuk mobil Rp 60 ribu per bulannya,” ujar salah satu pedagang.

Penasihat pengurus persatuan pedagang PPM Ruslan Abdul Gani menambahkan, tarif yang diberlakukan untuk para pedagang itu tidak memberatkan dan masih wajar. Menurutnya, sistem baru yang diberlakuan sudah tidak ada penolakan dari pedagang, karena sudah dilakukan beberapa kali sosialisasi.

”Memang harus ada adaptasi dengan aturan yang baru dengan antre dan segala macamnya. Ya mengikuti aturan saja, karena pasar memang bukan tempat pribadi,” imbuhnya.

Menurutnya,  yang harus terdata di kartu pelanggan parkir elektronik adalah kendaraan yang sama, walau pun yang memakainya berbeda. ”Satu motor satu kartu. Jadi, apabila yang memiliki tiga sepeda motor, ya harus terdata semuanya,” tandas Ruslan. (rm-96/gus/ign)