SAMPIT – Hujan lebat Kamis (7/2) pekan lalu mengakibatkan kondisi jalan di Desa Sungai Ubar Mandiri, Kecamatan Cempaga, terendam banjir. Kedalaman air mencapai 1 meter hingga 1,5 meter. Akibat kejadian tersebut, beberapa RT terendam banjir.
”Ada 5 RT yang terdiri dari 105 kepala keluarga (KK) terendam banjir dengan ketinggian air sekitar 30-50 cm, tetapi keesokan harinya hujan deras lagi sehingga rumah yang terendam banjir bertambah sebanyak 10 KK dengan total 155 KK. Namun, saat tim BPBD datang sekitar pukul 10.15 WIB, air sudah mulai surut. Hingga pukul 14.25 kurang lebih 30 cm,” terang Muhammad Yusuf, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur.
Pihaknya juga memantau daerah-daerah rawan banjir seperti Desa Natai Nangka Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Desa Pantai Harapan Kecamatan Cempaga Hulu, dan beberapa desa di Kecamatan Telawang. Namun, kali ini pihaknya bersama delapan personil BPBD, perwakilan anggota TNI, perwakilan dinkes, lurah, kades, serta ketua RT sempat melakukan survei di Desa Sungai Ubar Mandiri.
“Tim TRC BPBD sudah sejak Sabtu pagi kemarin survei banjir di Desa Sungai Ubar Mandiri dibantu dengan tim gabungan yang lain,” kata Muhammad Yusuf, Minggu (10/2).
Mereka membawa dua mobil, dua trail, drone, GPS, perahu karet, pelampung, dayung, handy talky (HT), mesin speedboat, peralatan lainnya menuju Desa Sungai Ubar Mandiri.
Menurutnya, kondisi Desa Sungai Ubar dianggap rawan banjir karena posisinya berada di pinggir anak Sungai Cempaga. Saat tiba, pihaknya langsung mengambil tindakan dengan melakukan pendataan daerah banjir serta memberikan bantuan berupa perlengkapan makanan yang diperoleh dari perusahaan perkebunan sawit.
“Kami membagikan bantuan sembako berupa beras seberat 400 kilogram, sarden 160 kaleng, minyak goreng 80 liter, gula pasir 80 kilogram, kopi, dan teh yang diserahkan melalui kades setempat,” ujarnya.
Dengan adanya bencana banjir yang menimpa Desa Sungai Ubar Mandiri, Yusuf meminta agar masyarakat melaporkan ke BPBD Kotim agar dapat segera ditangani.
“Jika ada masyarakat yang mengalami banjir dengan peningkatan debit air yang sudah rawan dan meninggi diharapkan agar segera melaporkan kepada kami, dan kita ketahui memang kondisi di Desa Sungai Ubar Mandiri ini memang sering terjadi banjir karena letaknya berada di pinggir anak sungai Cempaga sehingg sangat rawan,” ujarnya. (hgn/yit)