PANGKALAN BUN – Pendaftaran pernikahan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) akan mencegah munculnya masalah dalam pengurusan dokumen kependudukan.
Untuk itu Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) secara intensif terus memberikan sosialisasi bahkan jemput bola untuk menikahkan pasangan suami istri (Pasutri) yang belum terdaftar di catatan sipil.
Karena, meski mereka dianggap sudah menikah secara sah berdasarkan agama tetapi jika belum didaftarkan di catatan sipil maka pasutri tersebut akan kesulitan mengurus administrasi kependudukan. Terutama untuk dokumen kependudukan anak atau surat menyurat seperti pembuatan akta kelahiran dan lain sebagainya.
“Disdukcapil Kobar baru-baru ini sudah menikahkan ratusan Pasutri dan resmi tercatat di Disdukcapil Kobar,” ungkap Gusti Imansyah, Kepala Disdukcapil Kobar, Rabu (13/2).
Menurutnya sampai saat ini masih banyak masyarakat yang belum tahu terutama orang-orang tua untuk mendaftarkan pernikahannya di Disdukcapil. Menurut Gusti kejadian itu ditemui di beberapa wilayah yang jauh dari kota.
“Hal itu lantaran beberapa alasan ada yang malas mengurus, ada juga yang memang tidak tahu meski itu persentasenya kecil,” lanjutnya.
Kewajiban nikah di Disdukcapil ini adalah untuk masyarakat non Muslim, sementara yang Muslim berada di Kantor Urusan Agama (KUA). Kelengkapan administrasi kependudukan tersebut sebenarnya juga untuk kepentingan yang bersangkutan.
"Kalau tidak di daftarkan ke Disdukcapil, maka sama saja hanya nikah secara agama (siri), meskipun sah tetapi tidak diakui oleh negara,” jelas Imansyah.
Tetapi dalam hal ini Imansyah mengaku harus selektif dan hati-hati sehingga yang menikah di Disdukcapil adalah benar-benar suami istri yang sudah nikah sah secara agama.
“Kita juga harus hati-hati jika menikahkan pasutri yang sudah bertahun-tahun menjadi pasangan, mereka biasanya harus kita hadirkan bersama-sama agar menghindari pemalsuan. Bisa saja nanti minta catatan sipil ternyata istrinya atau suaminya lain bisa bahaya kita,” pungkasnya.(sam/sla)