SAMPIT – Jumlah sekolah menengah atas (SMA) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus bertambah, salah satunya SMA Plus Albusthomi NW Sampit di Kelurahan Baamang Hulu, Kecamatan Baamang. Hanya saja, sekolah berbasis agama dan umum itu masih filial atau menginduk ke SMAN 3 Sampit.
”Meskipun masih menginduk, sekolah tersebut wajib menerapkan pelajaran kurikulum 2013,” ucap Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng melalui Kepala Bidang Pembinaan SMA Ahmad Syaifudi saat bertandang ke SMA Plus Albusthomi NW Sampit didampingi MKKS SMA/MA Kabupaten Kotim.
Selain menerapkan kurikulum 2013, lanjutnya, sekolah juga diwajibkan untuk melengkapi sarana dan prasarana sekolah. Lantaran SMA Plus Albusthomi NW Sampit merupakan pondok pesantren maka sekolah tersebut setidaknya memiliki asrama untuk siswa.
”Sekolah yang masih menginduk hendaknya punya kriteria dan progres, ke depannya bisa mengusulkan akreditasi. Dengan catatan, segala fasilitas sekolah terpenuhi. Kalau sudah akreditasi sekolah bisa mengadakan ujian nasional mandiri,” tegas Syaifudi.
Sementara itu, Kepala SMAN 3 Sampit Livenur Hasby membenarkan bahwa SMA Plus Albusthomi NW Sampit sementara masih menginduk ke SMAN 3 Sampit.
”Setelah kami kunjungi bersama Kabid Pembinaan SMA Disdik Provinsi Kalteng, sekolah tersebut hingga kini terus melengkapi sarana dan prasarana sekolah,” ujarnya yang juga menjabat Ketua MKKS SMA/MA Kabupaten Kotim ini.
Kepala SMA Plus Albusthomi NW Sampit Edy Setiawan menjelaskan, sekolah yang dia pimpin telah diresmikan Bupati Kotim Supian Hadi sejak 23 Oktober 2015. Hingga kini sudah ada puluhan anak didik yang menimba ilmu pengetahuan umum dan agama di sekolah tersebut.
Untuk luasan lahan yang dimiliki yayasan, lanjut Edy, sekitar 2,5 hektare dan sudah memenuhi syarat bahkan ada tanah hibah masyarakat untuk memperluas lahan guna pembangunan sekolah ke depannya. (fin/gus)