SAMPIT- Bagi warga pemilih yang pada tanggal 27 Januari 2016, saat pencoblosan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kalteng nanti tidak ingin memberikan suaranya, mendapatkan sindiran dari kalangan DPRD Kotim. Hal itu seperti disampaikan oleh Ketua Komisi I DPRD Kotim Handoyo J Wibowo, yang menilai sikap Golput artinya tidak memiliki kepedulian terhadap daerah.
“Orang Golput itu sama saja dengan orang yang tidak peduli dengan daerahnya, mereka tidak mengerti segala sesuatunya itu ditentukan kebijakannya melalui kepala daerah. Jadi, kalau mau kalteng berubah dan lebih sejahtera mari kita gunakan waktu dan kesempatan hadir ke TPS, “ujar Politikus Demokrat Kotim itu.
Dikatakan Handoyo, masyarakat tidak mesti menunggu C6 untuk hadir dan datang ke TPS, tetapi cukup menggunakan KTP pun bisa untuk menyalurkan hak suaranya. Hal ini guna menekan angka golput di pemilihan gubernur (pilgub) Kalteng, yang menunggu hitungan jam saja.
“Warga harus tahu dan tanpa C6 pun bisa memilih, jangan hanya gara-gara C6 tidak dapat maka enggan datang ke TPS, “tegasnya.
Handoyo juga menilai bagi warga pemilih yang bersikap Golput, mesti dipertanyakan rasa nasionalisme dan semangatnya dalam membangun daerah. Dirinya juga berharap semua pihak bisa menjaga keamanan dan ketertiban dalam masyarakat yang sudah terjaga selama ini.
“Jangan sampai kita ini membuat onar di daerah sendiri, karena merugikan kita sendiri. Mari bersama-sama kita redam segenap potensi gesekan dan konflik di Kotim ini,” imbuhnya. (ang/gus)