KOTAWARINGIN BARAT – Beberapa perkumpulan dan asosiasi sudah mengikrarkan untuk mendukung terciptanya pemilu damai tahun 2019. Kini giliran perkumpulan pedagang kayu dan bahan bangunan Kotawaringin Barat (Kobar) di Pangkalan Bun, yang mendukung terciptanya pemilu damai.
Ketua Asosiasi Bantilan pedagang kayu dan bahan bangunan Kotawaringin Barat (Kobar), H Tajudin Noor, yang beralamat di Jalan Abdul Kadir Pangkalanbun, mengatakan, siap mendukung terciptanya pemilu 2019 yang aman, damai dan kondusif.
”Kami selaku pedagang kayu dan bahan bangunan Kotawaringin Barat (Kobar) sangat mendukung dan mengapresiasi kinerja kepolisian dalam mengamankan persiapan pesta demokrasi pada tanggal 17 April 2019 mendatang. Kami juga siap mendukung terciptanya Pemilu yang aman dan kondusif,” imbuhnya, Senin (4/3).
Dengan terciptanya situasi yang aman dan kondusif, maka akan tercipta perekonomian yang stabil khususnya di Kotawaringin Barat (Kobar), maka dari itu seluruh pedagang kayu dan bahan bangunan Kotawaringin Barat (Kobar) sangat mengharapkan pelaksanaan pesta demokrasi dapat berjalan dengan aman.
”Bila situasi dan kondisi tidak aman, maka akan berdampak pula bagi pedagang, karena tingkat pembeli akan sangat berpengaruh. Bahkan sebagian besar pedagang kayu dan bahan bangunan Kotawaringin Barat (Kobar) masih mendistribusikan dagangan dari luar daerah atau pulau. Bila tidak kondusif, tentu akan berpengaruh dengan kami,” papar Tajudin Noor.
Pihaknya juga berkomitmen bersama untuk menjadi pelopor dalam pengawasan, sehingga terciptanya pemilu aman, damai dan terhindar dari kecurangan yang biasanya akan menimbulkan perselisihan.
”Kami yang juga sebagai masyarakat Indonesia akan bersama dan berkomitmen membantu pihak kepolisian dalam pengamanan saat dan sesudah jalannya pemilu, sesuai denga tupoksi kami di masyarakat,” pungkas H Tajudin Noor.
Dirinya akan terus mengajak seluruh pengusaha lain yang tergabung di dalam wadah ini, untuk menjadi masyarakat yang cerdas, terutama dalam menangkal berita bohong yang saat ini banyak menyebar untuk memecah belah masyarakat.(agf/gus)