KUALA PEMBUANG - Curah hujan di Kabupaten Seruyan masih tergolong tinggi, dan kondisi ini ternyata memberikan dampak negatif terhadap lahan pertanian.
Bahkan tidak sedikit di sejumlah wilayah yang terkena curah hujan berefek pada banjirnya lahan pertanian, hal tersebut diakibatkan oleh luapan air sungai dan tingginya volume air di permukaan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Seruyan Sugian Noor mengatakan, sejak akhir tahun 2018 lalu hingga saat ini memang terbilang curah hujan tinggi, sehingga mempengaruhi lahan pertanian masyarakat.
“Tentu saja sangat berdampak terhadap sawah petani, dan hal tersebut pastinya akan mengurangi jumlah produksi hasil pertanian Kabupaten Seruyan untuk tahun ini,” kata Sugian Noor.
Ia mengatakan, sejumlah wilayah yang terkena dampak banjir yakni Kecamatan Seruyan Tengah, Kecamatan Seruyan Hulu hingga mencakup ke Kecamatan Suling Tambun.
Belum lagi, ditambah dengan adanya aturan yang melarang membuka dan mengolah lahan dengan cara membakar, nyatanya hal tersebut sangat berpengaruh terhadap jumlah penurunan produksi hasil pertanian.
“Sangat berpengaruh sekali, nyatanya hal tersebut masih banyak pro dan kontranya, dan tentu saja peraturan tersebut berdampak pada penurunan hasil produksi pertanian kita, karena memang untuk sekarang ini, masyarakat yang berada di daerah hulu yang notabenenya mengolah lahan pertanian dengan cara membakar lahan, tidak bisa melakukan aktivitas pertanian,” imbuhnya.
Oleh karena itu, pihaknya masih terus berupaya untuk mencarikan solusi atas masalah tersebut, dan dalam waktu dekat pihaknya akan mengadakan pertemuan dengan pihak provinsi untuk membahas masalah ini. (rm-98/fm)