SAMPIT – Ujian Nasional Berbasis Komputer tinggal dua pekan lagi. Sekolah Menegah Kejuruan Negeri dijadwalkan melaksanakan ujian pada 25 Maret 2019. Beberapa guru SMKN di Kabupaten Kotim terus memantapkan persiapan.
Kepala SMK Negeri 1 Sampit Lismayani mengatakan, berbagai persiapan sudah dilaksanakan, mulai dari latihan pengayaan soal, menyiapkan komputer, melaksanakan belajar tambahan dan simulasi UNBK.
”Untuk alat komputer kami sudah siap, begitu pula simulasi UNBK juga sudah dilaksanakan sebanyak tiga kali dan di awal sebelum pelaksanaan ujian, kami juga memanggil orang siswa untuk menyampaikan rangkaian agenda ujian,” kata Lismayani, Senin (11/3).
Sejak Januari, siswa kelas XII juga melaksanakan belajar tambahan untuk membahas mengenai kisi-kisi soal UNBK agar dapat semakin siap dalam menghadapi soal-soal ujian.
”Setiap Jumat, khusus untuk kelas 12, belajar mengenai materi kisi-kisi soal UNBK. Meskipun kami menerapkan school full day tetapi Sabtu khusus kelas 12 hadir pada pagi harinya,” ujarnya.
Lismayani menuturkan ada sebanyak 374 siswa yang tahun ini mengikuti UNBK selama 4 hari dengan dibagi menjadi tiga sesi ujian per harinya. Hal ini dilakukan karena harus menyesuaikan dengan jumlah komputer yang tersedia.
”Materi yang diujikan ada Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, dan lima kejuruan diantaranya akuntasi, pemasaran, administrasi perkantoran, multimedia, dan rekayasa perangkat lunak untuk setiap siswa sesuai dengan jurusannya masing-masing,” ujarnya.
Dalam satu pekan ke depan siswa siswi sedang melaksanakan penilaian tengah semester (PTS) yang dilaksanakan sesuai dengan jadwal mata pelajaran (mapel) masing-masing pelajaran.
”Kalau dulu ada PTS satu kelas ujian Matematika semuanya ujian yang sama tetapi sekarang ujiannya menyesuaikan dengan jadwal mapel masing-masing kelas,” ucapnya.
Ditanya mengenai kesiapan siswa menghadapi UNBK, pihak guru menyampaikan siswa merasa siap dalam menghadapi ujian meskipun ada rasa kegugupan tetapi itu bisa diatasi dengan belajar yang sungguh-sungguh, berdoa, dan istirahat yang cukup.
”Selain belajar, dengan adanya simulasi UNBK yang dilaksanakan oleh pemerintah, anak-anak sudah merasa tenang dan terbantu karena tujuannya simulasi ini agar mereka tidak gugup dan siap menghadapi UNBK dengan tenang dan menjawabnya dengan baik dan benar,” katanya.
Hal itu dibenarkan Syeima siswi kelas XII jurusan administrasi perkantoran mengaku siap menghadapi UNBK karena telah mengikuti simulasi dan mengikuti belajar tambahan dengan memiliki paket buku yang berisi kisi-kisi UNBK.
”Gugup memang ada. Tetapi karena ada simulasi yang sudah dilaksanakan tiga kali, rasa gugup tidak begitu dirasakan. Dan ada kelas belajar tambahan yang membahas kisi-kisi soal UNBK benar-benar membantu karena waktu try out beberapa pertanyaan hampir keluar semua di UNBK dan ditambah lagi saya ikut bimbel online dan belajar di internet,” kata Syeima di sela-sela waktu istirahat.
Hal yang sama juga dialami Rosalia siswi kelas XII. Dia mengaku gugup, namun ujian tetap harus dijalani.
“Gugup sudah pasti, tetapi namanya ujian memang harus dihadapi dan dijalani, sambil belajar dan berdoa, yang penting sudah usaha,” ujarnya.
Wakil Kepala Seksi Kurikulum SMK Negeri 2 Sampit Rita Rosnita mengatakan, SMKN 2 Sampit melaksanakan belajar tambahan setiap Senin-Kamis pukul 15.30-17.00 WIB. ”Ini khusus untuk mereka kelas XII saja,” ujar Rita.
Rita mengatakan, jumlah siswa yang mengikuti UNBK sebanyak 329 siswa dengan fasilitas 4 ruangan yang digunakan untuk ujian dan terbagi menjadi dua sesi per hari ujian. Setiap siswa melaksanakan ujian selama empat hari dengan mapel Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan enam mapel kejuruan. Diantaranya jurusan teknik kendaraan ringan otomatis, teknik dan bisnis sepeda motor, teknik alat berat, teknik komputer dan jaringan, teknik audio video, dan agri bisnis tanaman perkebunan.
Selain berbagai persiapan perlengkapan ujian, siswa siswi juga setiap satu pekan sekali mengikuti kegiatan kesiswaan.
”Tiap Jumat kita melaksanakan kegiatan kesiswaan yang di dalamnya para guru memberikan penyampaian serta memberikan motivasi kepada peserta didik dengan harapan agar mereka dapat semangat belajar dan siap menghadapi ujian,” pungkas Rita. (hgn/yit)