SAMPIT–Simulasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMAN 4 Sampit sempat terkendala gangguan server dan pemadaman listrik PLN.  

Simulasi UNBK yang digelar Senin (11/3) sempat diwarnai ketegangan dari siswa, guru, teknisi dan proktor UNBK. Hal ini dikarenakan terjadi gangguan dari server dan jaringan listrik PLN hampir satu jam, pukul 11.00-12.00 WIB. Namun, gangguan tersebut dapat diatasi oleh teknisi dan proktor UNBK. Selain itu, pihak sekolah juga menyediakan satu unit mesin genset untuk mengantisipasi hal serupa.     

Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum SMAN 4 Sampit Wahyuni Ambarwati mengatakan,  persiapan sudah sejak Desember 2018 dan Januari 2019. Maret ini diadakan simulasi terakhir. Hari pertama tanggal 11 Maret sempat gangguan server pusat.

”Hampir se-Indonesia itu, kemudian sudah bagus, ternyata bermasalah lagi. Ada gangguan listrik di SMAN 4 Sampit ini, dari listrik PLN kebetulan dari hari Minggu kemarin gangguan. Sempat down juga kemarin, dari jam 11.00-12.00. Alhmadulillah tiga sesi bisa selesai jam 15.00 kemarin. Kalau misal hari ini (Selasa) down lagi kaya kemarin, mau pakai genset saja, tapi ternyata listriknya sudah stabil sekarang,” ungkap Wahyuni, Selasa (12/3).

Perbedaan simulasi UNBK pertama dan kedua yakni skor ujian yang sudah dikerjakan oleh siswa-siswi langsung dapat dilihat di layar komputer. Sedangkan simulasi ketiga atau terakhir kali ini, skor atau nilai ujian tidak dapat langsung dilihat di layar komputer.  

SMAN 4 Sampit juga akan mempersiapkan Ujian Sekolah Berstandar Nasional Berbasis Komputer (USBNBK). USBNBK ini merupakan ujian sekolah berbasis komputer untuk pertama kalinya akan digelar di Kalimantan Tengah, karena sebelumnya menggunakan sistem ujian tertulis.

”Rabu dan Kamis kita ada persiapan karena Jumat akan USBNBK, ini pertama kalinya di Kalteng khususnya di SMA N 4 Sampit, akan mengadakan ujian sekolah pakai komputer, kan sebelumnya tertulis,” jelasnya. 

Seluruh siswa SMAN 4 Sampit dengan jumlah 88 siswa kelas XII dari dua jurusan IPA dan IPS akan melaksanakan USBNBK Jumat (15/3). Menurut Wahyuni, SMAN 4 Sampit baru memiliki 32 unit komputer dan satu laboratorium komputer. Dari jumlah unit komputer yang tersedia dirasa kurang mencukupi, maka pihak sekolah mengambil solusi supaya semua siswa tersebut dapat mengikuti ujian berbasis komputer, masing-masing siswa yang memiliki laptop dan telepon genggam dengan sistem android supaya dibawa ke sekolah digunakan sebagai sarana ujian. Para proktor dan teknisi ujian sudah men-setting aplikasi ujian berbasis komputer di gadget masing-masing siswa tersebut.

Awal Februari 2019, para siswa juga sudah mengadakan simulasi ujian menggunakan gadget milik mereka masing-masing. Cara ini dirasa efektif supaya para siswa semuanya dapat mengikuti ujian berbasis komputer di hari yang sama sesuai jadwal ujian. Bagi siswa yang belum memiliki laptop atau smartphone dipersilakan untuk memakai komputer yang disediakan di laboratorium.

“Bulan Februari kemarin sudah uji coba bagi siswa yang punya hp android sama laptop, Alhamdulillah lancar. Jadi siswa yang memiliki itu semua nanti ujiannya di kelas, tapi yang belum punya langsung ujian di laboratorium TIK,” ungkapnya.  (rm-97/yit)