PALANGKA RAYA – Drainase di wilayah Kota Palangkaraya benar-benar perlu perbaikan total. Masalahnya, sebagian besar sudah tidak bisa dialiri air, tersumbat, dan bahkan tertutup. Hal ini lah yang faktor utama mudahnya air menggenang jalan-jalan di kota, apabila terjadi hujan deras.
Saat ditinjau langsung oleh rombongan Wali Kota Palangkaraya, Fairid Naparin dan wakilnya Umi Mastikah drainase yang harusnya menjadi jalan air agar tak tergenang, terlihat jelas tak berfungsi seperti diharapkan. Terkesan dibiarkan dan tak terurus, serta jorok. Banyak pemilik bangunan seakan senaknya menutup drainase, tanpa memikirkan akibatnya, yakni banjir dan kerusakan jalan.
Salah satu kawasan yang ditinjau langsung yakni di Jalan Pilau, Jalan Ulin ,Jalan Pinus dan Jalan Temanggung Tilung, Minggu (17/3). Bahkan beberapa drainase terlihat tertutup tanpa bisa air mengalir, terutama di Jalan Pilau dan Pinus.
Fairid mengatakan, tak bisa dipungkiri masih banyak drainase tak optimal, terutama kawasan pertokoan dan padat penduduk. Bahkan terindikasi bangunan-bangunan menutup saluran drainase, sehingga ke depan bersama tim terkait pihaknuya akan melakukan pembongkaran dan pengerukan sehingga drainase bisa optimal.
Menurutnya, sebelum aksi itupihaknya akan melakukan koordinasi bersama seluruh elemen masyarakat, yakni melakukan pembenahan saluran-saluran drainase di seluruh kota Palangkaraya.
”Kita akan duduk bersama untuk menuntaskan persoalan ini, seperti dilihat tadi banyak drainase ditutup bangunan. Maka bisa juga Pemerintah Kota berencana akan membongkar bangunan yang menutupi sejumlah drainase di beberapa lokasi yang ada di beberapa kelurahan, apabila terkena program perbaikan oleh instansi teknis,” terang Fairid.
Dirinya juga mengungkapkan, di kawasan Kelurahan Panarung, sejumlah bangunan yang menutupi drainase, dan akan dilakukan pembongkaran oleh instansi terkait. Sebab, salah satunya kawasan Jalan Pinus banyak rumah langsung toko (ruko) yang menutupi saluran drainase. Dijadwalkan bulan April maupun Mei akan ada perbaikan di lokasi tersebut.
”Kalau tidak salah bulan April atau Mei kawasan setempat ditindak lanjuti dan dilakukan pembongkaran untuk dilakukan perbaikan. Di Jalan Pinus akan dibongkar dan itu sudah diinformasikan oleh RT serta lurah, dan masyarakat bersedia,”imbuh Fairid.
Ditambahkannya, ke depan akan ada evaluasi, terlebih dalam pembangunan ruko atau perumahan baru, sehingga warga tidak sembarangan lagi membangun, terlebih sampai menutup drainase.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Palangka Raya, Arbert Tombak menerangkan anggaran perbaikan infrastruktur melalui dana swakelola yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) ada Rp1,5 Miliar.
Menurutnya, dana tersebut akan digunakan untuk perbaikan infrastruktur sementara yang sifatnya mendesak, baik itu perbaikan jalan berlobang ataupun pembersihan drainase yang ada di Kota Palangka Raya.
”Maka itu saya harap warga juga berperan aktif dalam menjaga lingkungan,” tandasnya. (daq/gus)
