PALANGKA RAYA - Puluhan pelamar tenaga kontrak yang mengikuti tes tertulis terlibat adu mulut dengan petugas dan Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Palangka Raya Nyta Bianyta Rezza.

Adu mulut itu dipicu, lantaran puluhan pelamar tidak diperbolehkan masuk ke lokasi tes tertulis di Tribun Lapangan Sanaman Mantikei. Petugas Satpol PP yang berjaga dipintu masuk tribun lapangan tidak mengizinkan mereka masuk. Pasalnya, tes sudah dimulai,

sementara puluhan pelamar terlambat dari jadwal yang telah ditentukan panitia dari BKPP. "Kami mengikuti perintah atasan saja. Kalau sudah ditutup dan tidak boleh lagi masuk, ya kami larang mereka masuk," kata salah seorang petugas Sat Pol PP yang enggan menyebutkan namanya.

Adu mulut bukannya meredam. Puluhan pelamar melakukan protes dan ingin bertemu dengan kepala BKPP Nyta Bianyta Rezza. Mereka protes terhadap penjadwalan yang terkesan terburu-buru. "Kita sudaha natri di sini dari pukul 07.30 WIB, tetapi karena antrian panjang kita malah tidak dibolehkan masuk," kata salah seorang pelamar.

Mendengar kegaduhan, Nyta akhirnya mau bertemu dengan puluhan pelamar yang menunggu di luar pintu masuk Lapangan Sanaman Mantikei. Kehadiran Kepala BKPP bukan meredam protes, adu mulut makin memanas. Bahkan, seorang pelamar meninggalkan lokasi setelah terlibat perdebatan dengan kepala BKPP.

"Enggak mas. Enggak perlu wawancara. Kita kecewa sekali dengan ini," ucapnya sambil menuju motornya. Bahakan, saat ditanya nama pelamar tersebut acuhkan wartawan.

Sementara itu, Nyta menegaskan, panitia telah mengatur jadwal tes dan hal tersebut telah diinformasikan melalui papan penguman di BKPP. Begitu juga dengan tahapan pelaksaan penerimaan tenaga kontrak mulai dari pendaftaran hingga tes semua sudah ada pengumumannya.

"Kita sudah informasikan bagi yang lulus saat mengabil kartu tes, bahwa tes jam sekian sampai jam sekian. Ribuan orang yang didalam juga sejak pagi mengantri. Tapi merka yang terlambat malam protes," tegasnya. (arj/tha)