SAMPIT— Produk rotan jadi olahan pengrajin lokal di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), kualitasnya tak kalah bersaing dengan yang berasal dari luar daerah. Namun selama ini pemasaran produk rotan lokal terbilang sulit, sehingga penyerapannya perlu dibantu instansi pemerintahan, dunia usaha, dan masyarakat umum.
Mendorong agar pemasaran rotan lokal bisa lebih terserap, Sekretaris Daerah (Sekda) Kotim, Halikinoor pun mengajak setiap instansi pemerintahan dan pihak swasta agar membantu pengrajin rotan lokal dengan cara membeli produk olahan mereka. Seperti membeli peralatan mebeller berupa meja, kursi, keranjang, dan produk lainnya. Sehingga furniture yang ada di kantor atau di rumah dapat dilengkapi dengan olahan dari rotan.
”Membeli produk rotan lokal merupakan sebuah apresiasi untuk para pengrajinnya. Sebab, orang luar daerah saja menyukai produk lokal kita, masa sebagai orang daerah kita tidak ingin membantu,”ujarnya, Selasa (19/3).
Menurut Halikin, saat ini rotan produksi setengah jadi juga sudah mampu diproduksi oleh pengusaha rotan di Kotim, bahkan hasilnya juga dikirim ke Jawa dan Bali untuk diolah kerajinan serta produk-produk berbahan dasar rotan. Dengan melimpahnya bahan baku rotan di Kotim ini, menurutnya pengrajin lokal hanya mampu membeli dua sampai tiga persen saja, sehingga harus lebih banyak di jual ke luar daerah.
Salah satuj pengusaha Rotan di Kecamatan Kotabesi, Dahlan Ismail menyatakan, rotan Kotim khususnya yang yang dari DAS Cempaga merupakan rotan terbaik di dunia. Menurutnya, jenis rotan dari Kotim ini sangat diburu pembeli dari luar daerah, bahkan dari luar negeri.
”Namun dengan adanya larangan ekspor rotan mentah ini, pasti akan berdampak. Tetapi dengan adanya regulasi baru, bahwa rotan produksi setengah jadi diperbolehkan untuk di ekspor, maka akan memberikan angin segar untuk kami pengusaha rotan,” pungkasnya. (dc/gus)